Gratis Humor, cerita lucu dan cerita motivasi hidup

28 Januari 2010

OPM Tanam Jagung

Seorang Papua dari Kabupaten Wamena, menulis surat ke anaknya yang ada di penjara Buru karena dituduh terlibat OPM. Bunyinya: "Nemo, bapakmu sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang mau bantu bapak mencangkul kebun ini?"

Eh, anaknya membalas surat tersebut beberapa minggu kemudian. "Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sanam," kata si anak dalam surat tersebut.

Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya, datang satu pleton tentara dari Kota Jayapura.

Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun singkong dan sibuk mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka pergi, kembali si bapak tulis surat ke anaknya. "Nemo, setelah bapak terima suratmu, datang satu pleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil. Apa yang harus bapak lakukan sekarang?"

Si anak kembali membalas surat tersebut, "Sekarang bapak mulai menanam jagung aja, kan sudah dicangkul sama tentara, dan jangan lupa ngucapin terimakasih sama mereka." Pihak rumah tahanan yang menyensor surat ini langsung pingsan. (ahm)

26 Januari 2010

Pejabat Gaptek

Ada seorang pejabat tinggi di suatu daerah di Indonesia sedang diwawancarai wartawan, setelah selesei wawancara terjadi obrolan yang menggelikan.

wartawan : "Trimakasih pak buat wawancaranya, semoga saja selanjutnya kita bisa bertukar informasi kembali."

Pejabat : "Sama-sama mas."

Wartawan : "Maaf kalau boleh saya tau, Bapak punya email?"

Mungkin pejabat itu tidak tau apa itu email terus jawabnya...

Pejabat : "Oh email ya?, Dulu ada sih. Tapi sayangnya sudah saya jual..."

Wartawan : "Hahaha...@#$%!@"

 

20 Januari 2010

Naik Helicopter

 

Tiga orang sedang duduk di dalam helikopter yang sedang mengudara. Orang pertama menggigit sebuah apel. Merasa terlalu manis, ia melemparkan apel tersebut keluar.

Orang kedua menggigit jeruk, tapi karena terlalu asam, ia pun membuangnya keluar. Orang ketiga menggigit granat dan karena terlalu keras, ia pun melemparnya keluar. Ketika heli mendarat, ketiga orang tersebut berjalan bersama-sama.

Mereka bertemu dengan seorang anak perempuan yang sedang menangis.

"Kamu kenapa menangis?" tanya mereka.
"Sebuah apel jatuh dari langit, menimpa anak kucingku, dan mati, hu.hu.hu."

Mereka pun meneruskan perjalanan dan bertemu dengan seorang anak lelaki yang sedang menangis.

"Kenapa menangis?" tanya mereka.
"Sebuah jeruk jatuh dari langit, menimpa anak kelinciku, lalu mati, hu.hu.hu."

Akhirnya mereka bertemu dengan seorang perempuan gendut yang tertawa terpingkal-pingkal sambil duduk jongkok.

"Ibu, kenapa tertawa?" tanya mereka.
"Tadi itu, saya kentut, eeee. bangunan di belakang saya langsung meledak, ha..ha..ha.."

Beli Cendol

Ginting, seorang profesional asal Medan yang agak tuli baru pertama kali datang ke Jogja. Pada suatu hari ia ingin sekali minum minuman khas daerah Jogja, yaitu dawet (cendol).

Ginting : "Mbak, beli dawetnya."
Mbak : "Sampun telas mas."

Ginting : "Iya, memang harus pake gelas..."
Mbak : "Mboten wonten mas."

Ginting : "Betul, memang saya suka pake santen..."
Mbak : (Dengan nada kesal) "Dasar sinting !!!"

Ginting : "Lho, kok tau nama saya Ginting...?"
Mbak : (Tambah kesal) "Dasar wong edan."

Ginting : "Wah mbak betul lagi... saya memang dari Medan!"
Mbak : (Sambil menggerutu) "Dasar wong ora duwe otak..!!"

Ginting : "Benar, benar saya orang Batak !"
Mbak : "Dasar budeg...!"

Ginting : "Selain cendol saya memang suka gudeg."
Mbak : "Sampeyan kok kurang kerjaan to ?"

Ginting : "Benar sekali mbak, teman-teman saya memang semua kurang kerjaan, cerita kayak gini ini juga dibaca sampai habis !"