Gratis Humor, cerita lucu dan cerita motivasi hidup

27 Agustus 2010

Doa yang Dikabulkan

[1]. Doa Seorang Muslim Terhadap Saudaranya Dari Tempat Yang Jauh

Dari Abu Darda' bahwa dia berkata bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata : "Amin, dan bagimu seperti yang kau doakan". [Shahih Muslim, kitab Doa wa Dzikir bab Fadli Doa fi Dahril Ghalib].

Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan seorang muslim mendoakan saudaranya dari tempat yang jauh, jika seandainya dia mendoakan sejumlah atau sekelompok umat Islam, maka tetap mendapatkan keutamaan tersebut. Oleh sebab itu sebagian ulama salaf tatkala berdoa untuk diri sendiri dia menyertakan saudaranya dalam doa tersebut, karena disamping terkabul dia akan mendapatkan sesuatu semisalnya. [Syarh Shahih Muslim karya Imam An-Nawawi 17/49]

Dari Shafwan bin Abdullah bahwa dia berkata : Saya tiba di negeri Syam lalu saya menemui Abu Darda' di rumahnya, tetapi saya hanya bertemu dengan Ummu Darda' dan dia berkata : Apakah kamu ingin menunaikan haji tahun ini ? Saya menjawab : Ya. Dia berkata : Doakanlah kebaikan untuk kami karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Artinya : Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya terkabulkan dan disaksikan oleh malaikat yang ditugaskan kepadanya, tatkala dia berdoa untuk saudaranya, maka malaikat yang di tugaskan kepadanya mengucapkan : Amiin da bagimu seperti yang kau doakan". Shafwan berkata : "Lalu saya keluar menuju pasar dan bertemu dengan Abu Darda', beliau juga mengutarakan seperti itu dan dia meriwayatkannya dari Nabi. [Shahih Muslim, kitab Dzikir wa Doa bab Fadlud Doa Lil Muslimin fi Dahril Ghaib 8/86-87]

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa jika seorang muslim mendoakan saudaranya kebaikan dari tempat yang jauh dan tanpa diketahui oleh saudara tersebut, maka doa tersebut akan dikabulkan, sebab doa seperti itu lebih berbobot dan ikhlas karena jauh dari riya dan sum'ah serta berharap imbalan sehingga lebih diterima oleh Allah. [Mir'atul Mafatih 7/349-350]

Catatan.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa Imam Karmani menukil dari Al-Qafary bahwa ucapan doa seorang : "Ya Allah ampunilah dosa semua kaum muslimin" adalah doa terhadap sesuatu yang mustahil sebab pelaku dosa besar mungkin masuk Neraka dan masuk Neraka bertolak belakang dengan permohonan pengampunan, bisa saja pelaku dosa besar di doakan, sebab yang mustahil adalah mendoakan pelaku dosa besar yang kekal di Neraka, selagi masih bisa keluar karena syafaat atau dimaafkan, maka itu termasukpengampunansecarakeseluruhan.

Ucapan orang di atas bertentangan dengan doa Nabi Nuh 'Alaihis Salam dalam firman AllahSubhanahuwaTa'ala.

"Artinya : Ya Rabb! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang-orang mukmin yang masuk ke rumahku dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan". [Nuh : 28].

Dan juga bertentangan dengan doa Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam dalam firman Allah SubhanahuwaTa'ala.

"Artinya : Ya Rabbi, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab". [Ibrahim : 41]

Serta Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga diperintahkan seperti itu yang
terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan". [Muhammad : 19]

Yang jelas permohonan dengan lafazh umum tidak mengharuskan permohonan untuk setiap orang secara kolektif. Mungkin yang dimaksud oleh Al-Qafary bahwa mendoakan kaum muslimin secara kolektif dilarang bila seorang yang berdoa menginginkan keseluruhan tanpa pengecualian dan bukan pelarangan terhadap syariat doanya. [Fathul Bari 11/202]

[2]. Orang yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.


"Artinya :Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang". [Sunan At-Tirmidzi, kitab Da'awaat bab Da'watil Muslim Mustajabah 12/274. Hakim dalam Mustadrak. Dishahihkan oleh Imam Dzahabi 1/544. Dan di hasankan oleh Al-Albani No. 2693].

Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah SubhanahuwaTa'ala.

"Artinya : Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu". [Az-Zumar : 8].

DanfirmanAllah.

"Artinya : Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya". [Yunus : 12. Mir'atul Mafatih7/360]

Wahai orang yang ingin dikabulkan doanya, perbanyaklah berdoa pada waktu lapang agar doa Anda dikabulkan pada saat lapang dan sempit.


[3].OrangYangTeraniaya

Dari Mu'adz bin Jabal Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda.

"Artinya : Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)". [Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38]

Dari Abu Hurairah bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda.

"Artinya : Doanya orang yang teraniaya terkabulkan, apabila dia seorang durhaka, maka kedurhakaannya akan kembali kepada diri sendiri". [Musnad Ahmad 2/367. Dihasankan sanadnya oleh Mundziri dalam Targhib 3/87 dan Haitsami dalam Majma' Zawaid 10/151, dan Imam 'Ajluni No. 1302]

[4] & [5]. Doa Orang Tua Terhadap Anaknya Dan Doa Seorang Musafir.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

"Artinya : Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan ; doa orang yang teraniyaya;doa seorang musafir dan doa orang tua terhadap anaknya". [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Do'a bi Dhahril Ghaib 2/89. Sunan At-Tirmidzi, kitab Al-Bir bab Doaul Walidain 8/98-99. Sunan Ibnu Majah, kitab Doa 2/348 No. 3908. Musnad Ahmad 2/478. Dihasankan Al-Albani dalam Silsilah Shahihah No. 596]

[6].DoaOrangYangSedangPuasa

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Tiga doa yang tidak ditolak ; doa orang tua terhadap anaknya ; doa orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir". [Sunan Baihaqi, kitab Shalat Istisqa bab Istihbab Siyam Lil Istisqa' 3/345. Dishahihkan oelh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah No. 1797].

[7]. Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu menginga(Nya)". [An-Naml : 62]

Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang dalam keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang yang berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan). Maka boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan terpaksa tidak dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi terkabulnya doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin bahwa doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya. Allah telah mengabulkan doa orang-orang yang ikhlas berdoa meskipun dari orang kafir, sebagaimana firman Allah.

"Artinya : Sehingga tatkala kamu di dalam bahtera, dan meluncurkan bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada-Nya semata-mata'. (Mereka berkata) : 'Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". [Yunus : 22]

Dan Allah berfirman dalam ayat lain

"Artinya : Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Alla)". [Al-Ankabut : 65].

Dari ayat di atas Allah mengabulkan doa mereka, padahal Allah tahu bahwa mereka pasti akan kembali kepada kesyirikan. [Fathul Qadir 4/146-147]

Imam Ibnu Katsir berkata bahwa Imam Hafizh Ibnu 'Asakir mengisahkan seorang yang bernama Abu Bakar Muhammad bin Daud Ad-Dainuri yang terkenal dengan kezuhudannya. Orang tersebut berkata : "Saya menyewakan kuda tunggangan dari Damaskus ke negeri Zabidany, pada satu ketika ada seorang menyewa kuda saya dan meminta untuk melewati jalan yang tidak pernah saya kenal sebelumnya", Dia berkata : "Ambillah jalan ini karena lebih dekat". Saya bertanya : "Bolehkah saya memilih jalan ini", Dia berkata : "Bahkan jalan ini lebih dekat". Akhirnya kami berdua menempuh jalan itu sehingga kami sampai pada suatu tempat yang angker dan jurangnya yang sangat curam yang di dalamnya terdapat banyak mayat. Orang tersebut berkata : "Peganglah kepala kudamu, saya akan turun". Setelah dia turun dan menyingsingkan baju lalu menghunuskan golok bermaksud ingin membunuh saya, lalu saya melarikan diri darinya, akan tetapi dia mampu mengejarku. Saya katakan kepadanya : "Ambillah kudaku dan semua yang ada padanya". Dia berkata : "Kuda itu sudah milikku, tetapi aku ingin membunuhmu". Saya mencoba menasehati agar dia takut kepada Allah dan siksaan-Nya tetapi ternyata dia seorang yang tidak mudah menerima nasehat, akhirnya saya menyerahkan diri kepadanya.

Saya berkata kepadanya : "Apakah anda mengizinkan saya untuk shalat?" Dia berkata : "Cepat shalatlah!" Lalu saya beranjak untuk shalat akan tetapi badan saya gemetar sehingga saya tidak mampu membaca ayat Al-Qur'an sedikitpun dan hanya berdiri kebingungan. Dia berkata : "cepat selesaikan shalatmu!", maka setelah itu seakan-akan Allah membukakan mulut saya dengan suatu ayat yang berbunyi.

"Artinya : Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan". [An-Naml : 62]

Tidak terduga muncul dari mulut bukit seorang satria datang ke arah kami dengan menggemgam tombak di tangannya, lalu melempar tombak tersebut ke arah orang tadi dan tombak pun mengenai jantungnya lalu seketika itu orang tersebut langsung mati terkapar. Setelah itu, maka saya memegang erat-erat satria tersebut dan saya bertanya : "Demi Allah siapakah engkau sebenarnya?" Dia mejawab : "Saya adalah utusan Dzat Yang Maha Mengabulkan permohonan orang-orang yang dalam keadaan terpaksa tatkala dia berdoa dan menghilangkan segala malapetaka". Kemudian saya mengambil kuda dan semua harta lalu pulang dalam keadaan selamat. [Tafsir Ibnu Katsir 3/370-371]


[Disalin dari buku Jahalatun nas fid du'a, edisi Indonesia Kesalahan Dalam berdoa oleh Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, hal 174-180 terbitan Darul Haq, penerjemah Zaenal Abidin Lc]

20 Agustus 2010

Membangun Karisma

Membangun Karisma
Oleh: Andrew Ho *

"Charisma is a sparkle in people that money can't buy. It's an invisible energy with visible effects. - Karisma adalah cahaya seseorang yang tak ternilai dengan materi. Karisma adalah energi yang tak terlihat tetapi memberi dampak nyata." Marianne Williamson aktifis spiritual, penulis, dosen dan pendiri The Peace Alliance di Amerika Serikat.

Pasti kita pernah mendengar istilah orang yang penuh karisma, yaitu orang yang memiliki daya tarik luar biasa. Aura kehadiran maupun kata-katanya begitu berpengaruh dan menarik. Orang-orang berkarisma itu ada di berbagai bidang, contohnya Soekarno (politik), Dalai Lama (spiritual), Bunda Theresia (spiritual & kemanusiaan), Warren Buffet (bisnis), Leonardo Da Vinci (seni dan budaya), dan masih banyak lagi.

Orang yang berkarisma seperti itu mampu menjadi pusat perhatian yang begitu dikagumi banyak orang, padahal penampilan mereka tak berbeda dengan kebanyakan orang. Ada sebagian orang mengatakan bahwa karisma itu merupakan bakat alamiah. Namun sebenarnya siapapun dapat membangun karisma, yaitu dengan memperbarui beberapa hal diantaranya adalah moral dan spiritual, kesan keseluruhan postur tubuh, sorot mata, kepercayaan diri, kemampuan dan kematangan sikap. Beberapa langkah berikut ini akan dapat membantu Anda membangun karisma.

Pertama adalah memiliki visi dan misi yang jelas dan berjuang keras mewujudkannya. Lihat saja pemimpin besar seperti Soekarno memiliki visi yang jelas & betul-betul memperjuangkan kemerdekaan RI. Lalu Martin Luther King, Jr., yang mempunyai impian tentang masa depan Amerika sehingga rakyat Amerika mendukung dia sepenuhnya, begitu pula dengan John F. Kennedy.

Visi menjadikan seseorang memiliki daya tarik, sebab kejelasan visi mampu mengisi kekosongan atau harapan orang lain. Selain itu, visi juga dapat mengarahkan seseorang melakukan tindakan-tindakan konstruktif dan nyata. Niccolo Machiavelli mengatakan, "Make no small plans, for they have no power to stir the soul. - Mereka tidak akan memiliki kekuatan untuk mengarahkan jiwa mereka jika tidak memiliki sedikitpun perencanaan."

Bila saya perhatikan mayoritas orang-orang yang karismatik memiliki visi yang besar dan mulia. Untuk memperjuangkan visi tersebut mereka sangat menghargai waktu, kehidupan dan diri mereka sendiri serta memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk menjadikan dunia lebih baik. Intergritas dan kepercayaan diri mereka juga luar biasa dalam upaya mewujudkan visi mereka.

Langkah lain yang perlu ditempuh untuk menumbuhkan karisma adalah memupuk rasa percaya diri. Rasa percaya diri nampak dari postur, sorot mata dan sikap yang baik dan alamiah. Kepercayaan diri yang tinggi juga tercermin dari kalimat-kalimat yang penuh optimisme, positif dan memotivasi. Kalimat-kalimat seperti itu juga terdengar lebih menarik. Jika Anda tekun mengembangkan kemampuan tersebut, pasti Anda akan terlihat menonjol dibandingkan yang lain.

Yang ketiga adalah menghargai orang lain atau berusaha menjadikan orang lain merasa berarti. Misalnya dengan meluangkan waktu untuk menyapa dan berusaha mengerti apa yang dirasakan orang lain. Termasuk diantaranya adalah menunjukkan empati yang tulus, sehingga terbangun interaksi positif dengan orang lain sebanyak mungkin.

Orang terlihat lebih karismatik ketika ia tidak mementingkan diri sendiri, keluarga maupun golongan. Karismanya terpancar dari sikap yang setia dan tulus dalam melayani serta kesediaannya maju di depan justru ketika situasi genting dan benar-benar membuntutkan seorang pemimpin. Mereka menjadi karismatik karena memberi harapan di tengah keputusasaan dan bersedia menjadi penerang dalam kegelapan.

Seseorang menjadi karismatik bukan dikarenakan pandai mendeskripsikan sosok ideal melalui kata-kata, melainkan menampilkan sosok ideal dalam setiap perbuatannya sehari-hari. Aura karismatik seseorang terpancar dari teladan sikapnya yang positif, misalnya ketekunannya berusaha, kejujuran, komitmennya menegakkan kebenaran, dan kasih sayangnya kepada orang lain. Jika Anda selalu berusaha memperlihatkan teladan sikap positif, pasti Anda juga bisa menarik banyak perhatian dan dukungan banyak orang.

Selain itu berusahalah untuk selalu bersyukur dan meningkatkan kekuatan spiritual. Seseorang yang memiliki keteduhan iman dan selalu bersyukur lebih mudah mengontrol sikap atau perbuatannya, sehingga cenderung mampu bersikap menyenangkan. Penampilan sosok yang memiliki keteduhan iman, syukur dan rendah hati pasti terlihat lebih menarik bagi orang lain.

Meningkatkan ilmu pengetahuan dan berlatih berpikir kreatif merupakan langkah lain untuk terlihat menarik. Beberapa orang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan itu seksi. Berusahalah untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan lambat laun pasti membuat Anda menjadi lebih karismatik.

Humor dan senyum merupakan 2 hal penting untuk meningkatkan karisma dan mempererat hubungan sosial. Senyuman dan humor dapat menghancurkan kebekuan sehingga suasana menjadi lebih akrab dan menyenangkan. Semua orang menyukai orang yang dapat membuat mereka tertawa. Agar Anda lebih berkarisma, pelajarilah cara menciptakan humor dan gunakan sesering mungkin pada situasi yang tepat.

Berusaha memperbaiki kekurangan dan berpenampilan menarik merupakan langkah penting agar lebih berkarisma. Untuk menjaga penampilan tetap menarik tak harus berpakaian serba mahal dan bermerek terkenal, walaupun sederhana asalkan rapi, bersih dan sopan. Menghormati diri sendiri dengan menjaga penampilan sama halnya Anda membantu orang lain menghargai Anda.

Seseorang yang berkarisma berpotensi menjadi pemimpin ideal. Penulis "The Purpose-Driven Life" Rick Warren merumuskan seorang pemimpin ideal adalah mereka yang memiliki kepedulian dan belas kasih pada orang lain, terus membangun kekuatan spiritual, intelektual, dan moralitas sikapnya. Rick Warren juga memaparkan bahwa seorang pemimpin karismatik juga mampu fokus pada persoalan kritis dan tidak sibuk dengan masalah-masalah sekunder, memiliki integritas serta berani melaksanakan solusi terbaik walaupun tidak populer. Semua kualitas pemimpin ideal tersebut pasti Anda miliki jika Anda serius dan aktif membangun karisma.

Bila Anda tertarik untuk menumbuhkan karisma, lakukan beberapa hal yang telah saya uraikan di atas. Ketekunan membangunnya (karisma) pasti membuat Anda menjadi magnet yang kuat, terutama untuk meraih perhatian dan kekuatan massa. Yang terpenting bahwasanya siapapun yang membangun karismanya akan mendapatkan banyak kemudahan dalam mengatasi tantangan-tantangan hidup.

* Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller.

17 Agustus 2010

Hikmah & Manfaat Mensucikan Batin & Peduli Sosial

Kembali kami kutip 'penggalan-penggalan' mutiara-mutiara hikmah dari penulis Catatan Harian Membuka Hati di mail list komunitas suaraSUARA. Semoga dapat menjadi salahsatu alternatif untuk mewujudkan Indonesia yang Damai Adil Bermoral Sejahtera. Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-65 Republik Indonesia -- Dirgahayu INDONESIA Jaya. Salam Merdeka.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Alhamdulillah ..... "Kesejukan-Kesejukan" itu berasal dari Allah, Yang Kuasa, tinggal kesediaan kita untuk bersihkan dan sucikan Hati Batin Jiwa kita, maka apabila itu berhasil dilakukan, Hati-Batin-Jiwa kita pun 'insya Allah bisa menjadi 'wadah' Perantara bagi mengalirnya "Kesejukan-Kesejukan" itu yang kemudian tercetus keluar dalam ucapan-ucapan, tulisan-tulisan, sorotan mata kita, wajah teduh, senyuman tulus hangat dan seluruh perilaku hidup kita..

وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

" Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (segala bentuk kejahatan, Kebencian, Kemarahan, Permusuhan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
( QS. Al-Fushshilat, ayat ke-34 sd ke-36 )

Semoga di bulan Ramadhon ini, Hati-Batin-Jiwa kita bisa benar-benar semakin suci bersih bening melalui perbanyak sholat malam, zikir, ingat selalu Allah dalam kesendirian maupun dalam keramaian kerja, lebih peduli kepada anak-anak yatim, fakir miskin dan saudara-saudari kita yang terlantar dan termarjinalkan dalam masyarakat bangsa negara kita, sehingga dengan demikian dan pabila Allah meridhoi amalan-amalan yang datang semata dari hati yang tulus itu, 'insya Allah bisa lebih sering menjadi 'wadah' Perantara bagi mengalirnya "Kesejukan-Kesejukan" itu di lingkungan terdekat kita maupun ke masyarakat luas, sebagaimana mengikuti jejak teladan terbaik kita Baginda Rasulullah saw, menyebarkan "Kesejukan-Kesejukan" kepada berbagai lapisan masyarakat luas..

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الأمِّيِّينَ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

" Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf (buta/tidak baca kitab suci) seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan (dengan lembut, ramah, hangat, bijak, santun) kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dia-lah Yang Paling Perkasa lagi Paling Bijaksana. Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar."
( QS. Al-Jumu'ah, ayat ke-2 sd ke-4 )

amiin


------------------------------------

PH PRO
Indonesia

Melatih Kemembalan

Melatih Kemembalan
Oleh: Rhenald Kasali *

BEBERAPA waktu lalu diberitakan seorang remaja perempuan tega membunuh teman sekelasnya. Tubuh temannya itu dibuang di tepi sebuah hutan dalam keadaan membusuk di dekat sepeda motornya.

Warga desa gempar karena tersangka adalah seorang remaja cerdas dan paling populer di sekolah. Hal serupa juga dialami seorang mahasiswi yang nyaris tewas di tangan temannya yang menumpang mobil sedannya. Penyerang ternyata juga seorang mahasiswi cerdas. Berita yang saya baca menyebutkan, mereka berkelahi berebut cowok yang sama, tapi setelah kejadian, si penyerang diberitakan menderita depresi hebat dan polisi menghentikan penyidikan. Teman-teman korban menyebut "perasaan dikalahkan"ada di balik kejadian tragis itu. Kedua kejadian itu mengingatkan saya pada peristiwa yang menggemparkan Desa Orinda di California, saat seorang remaja berusia 15 tahun menembak temannya.

Dia juga cerdas dan populer. Namun "merasa nol, tak ada apa-apanya" karena tetanggatetangganya relatif hidup lebih baik, dengan mobil, sepeda motor, dan rumah yang lebih bagus. Dia merasa tertekan dengan status ekonominya, sementara orang tua tetangga tampak penuh percaya diri, bahagia, dan teramat baik. Ketika ekonomi Indonesia membaik dan jumlah orang kaya membesar di negeri ini,tak banyak orang yang bisa berpikir bahwa jumlah orang miskin yang hidupnya semakin tertekan juga meningkat.

Mereka bukan hanya miskin materi, melainkan juga miskin tenaga dan kebahagiaan. Miskin mental, hidup tertekan saat dunia tak mengulurkan tangan dan mudah pecah.Bisakah kita melatih kemembalan bagi mereka?

Mentalitas Pemenang

Di atas mobil yang membawa saya pulang pada suatu petang yang basah, saya melihat ratusan sepeda motor yang marah.Mereka menggerung-gerungkan gas dan membunyikan klakson begitu keras saat sebuah mobil menutup jalan. Setiap kali mereka menunjukkan amarah, sulit bagi saya untuk tidak menaruh perhatian. Mata mereka yang tersembunyi di balik kaca plastik helm yang dipakai mendelik, melotot. Bibir menggerutu dan siap berkelahi.

Sopir saya memberi tahu bahwa rumah mereka masih sangat jauh dari titik ini. Dari Pondok Indah, sebagian menuju ke arah Karawang, sebagian lagi tinggal di Citayam, Bogor, dan bahkan lebih jauh dari itu. Dia memberi tahu saya bahwa teman-teman pengemudi motor yang dia kenal terpaksa menggenjot lalu-lintas agar sampai lebih cepat. Sudah hampir pasti, maut telah menjadi sahabat mereka. Dukun-dukun patah tulang yang saya kenal memberi tahu pasien mereka meningkat empat hingga enam kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Pasien-pasien itu adalah pengendara sepeda motor.

Tegang,cemas,merasa tak berarti telah menemani hari-hari sebagian besar masyarakat kita. Dalam situasi itu, mati tak lagi dipikirkan. Pikiran mereka sama tegangnya dengan para remaja yang saya sebut di pembukaan tulisan ini. Pikiran mereka berbeda dengan sejumlah orang yang tetap bisa tersenyum dalam menghadapi kemiskinan. Seorang pak tua tukang tambal ban asal Medan menyediakan meja belajar beserta secangkir susu kepada anaknya yang duduk di bangku sekolah dasar.Atau seorang salesman yang setiap pagi begitu ceria menurunkan anaknya di Taman Kanakkanak Kutilang yang diasuh istri saya di beranda rumah kami.

Mereka hidup miskin, lantai rumahnya beralaskan tanah, atapnya bocor, dan lampu rumahnya remang-remang.Namun setiap sore istri mereka mengantar anak-anaknya belajar dan membaca di Rumah Baca. Saya mendengar anak-anak yang dulu belajar di rumah kami sudah ada yang kuliah di universitas yang dulu membesarkan saya. Ayah mereka semakin tua, tetapi mata mereka tetap bersinar,penuh harap agar anak-anak mereka maju dan berhasil. Mereka adalah orang-orang yang saya sebut bermental pemenang, seperti kata pepatah, "Winners never quit. Only quitters never win." Mereka tahu hidup tidak melulu dari kumpulan kemenangan dan kemenangan.

Bahkan masa kecil mereka dihadapi dengan penuh kepahitan,kumpulan dari kesulitan-kesulitan dan kekalahan. Pemenang bukan tak boleh dikalahkan, melainkan harus menerima kekalahan. Justru karena tahu apa artinya dikalahkan, mereka menjadi membal, tak mudah hancur seperti telur yang jatuh. Mereka bertarung untuk menang, bukan sekadar tak kehilangan. Mereka tahu menang itu tidaklah mudah. Butuh kerja keras, keuletan, dan risiko.

Bahkan menang tak bisa didelegasikan kepada orang lain. Lebih dari itu pemenang tak harus menang terus. Kalau kalah,yang penting kita bisa segera kembali bertarung. Bukan menangisi kekalahan, marahmarah, dan membalas dendam tiada henti. Sikap pemenang ini sering digambarkan Nick Voichick yang tak memiliki tangan maupun kaki, tapi dia bisa hidup bahagia, tetap ceria, dan memberi semangat kepada banyak orang. Dia sering mempertontonkan kepada anakanak muda betapa tidak enaknya jatuh ke bawah."Kalau Anda jatuh seperti ini, apa yang Anda lakukan?" "Bangun, ayo bangun! Tapi selalu saya katakan, bangun pakai apa? Anda bilang bangunlah dengan kaki dan tangan Anda.Tapi saya tidak punya apa-apa.

Bukankah dalam hidup ini suatu ketika Anda juga akan mengalami jatuh seperti saya dan sekalipun Anda punya kaki dan tangan,Anda akan merasakan seperti tak memilikinya? Maka apa yang Anda lakukan?" tanyanya. Anda pun mungkin akan menjawab, ya coba terus,"Saya sudah mencoba bangun dan belajar kembali tegak 100 kali.Tapi saya selalu gagal. Apakah yang harus saya lakukan?" Kalau saya mencoba 100 kali dan tetap gagal,apakah saya mampu berdiri? Tentu tidak.

Saya pun terus mencobanya. Meski 100 kali gagal, 110 kali saya coba berdiri lagi.Hanya kalau saya berhentilah, maka saya akan gagal. Setelah mencoba berkali-kali, saya menemukan caranya, seperti ini...."Dia pun mempertontonkan cara berdiri dengan menggunakan kepalanya yang dijadikan telapak tangan, lalu tubuhnya dilengkungkan. Ajaib.Dia bisa berdiri tegak.

Wirausaha = Kemembalan

Berkali-kali saya selalu mengatakan cara terbaik melatih entrepreneur bukanlah dengan menjadikan mereka berorientasi pada kekayaan atau pengetahuan. Namun latihlah mereka menghadapi kenyataan hidup,yaitu siap menerima kekalahan, kerugian, atau kesulitan-kesulitan.

Sebab entrepreneur adalah seorang pengambil risiko. Hidupnya berada pada tembok-tembok ketidakpastian.Ada masa senang, untung, kaya, tumbuh, dan bergerak ke atas, tapi ada pula masamasa sulit, tertipu, salah prediksi, rugi,miskin,turun,dan bergerak ke bawah.Pengalaman hidup itu tidak melulu bergerak ke atas, melainkan juga bisa berlawanan arah.

Tanpa kemampuan memembalkan diri, entrepreneur akan bernasib malang,sama seperti remajaremaja putri yang kisahnya saya angkat di awal tulisan ini.Mereka hancur seperti telur, tidak mampu keluar dari himpitan dan ketegangan, tidak berani menatap realitas dan terkurung dalam kesulitan. Apakah Anda membiarkan anakanak Anda hidup dalam kekalahan yang demikian? (*)

*) Rhenald Kasali, Ketua Program MM UI

16 Agustus 2010

Menjadi Orang Sukses dan Berarti

Menjadi Orang Sukses dan Berarti
Oleh: Andrew Ho *

"Don't look to become a person of success, look instead to become a person of Value! - Jangan berkeinginan untuk menjadi orang sukses, berusahalah untuk menjadi orang yang berarti."
Albert Einstein

Setiap tahun sebuah majalah terkenal di dunia merilis daftar orang-orang terkaya dan berpengaruh di dunia. Sering pula digelar acara penghargaan untuk mengapresiasi para pengusaha dan CEO sukses dan ternama. Tentu sangat membanggakan jika Anda mendapatkan penghargaan bergengsi kelas dunia, dihormati, dan bergelimang kemewahan harta, sebab hal-hal semacam itu menjadi dambaan sebagian besar manusia di dunia.

Tak heran jika banyak orang berlomba mencari jabatan, mengumpulkan kekayaan dan meraih kesuksesan besar. Mereka juga mengejar standar gaya hidup orang-orang berkelas, misalnya menunggangi mobil mewah, menggunakan perhiasan dan pakaian super mahal, dan gaya hidup serba wah lainnya. Sebenarnya tak ada yang salah jika ingin menjadi kaya, sukses dan bahagia, sejauh usaha yang dilakukan tidak melanggar hukum, moral spiritual, dan norma-norma lainnya.

Namun ironis jika tujuan menjadi berpengaruh, terkenal, kaya, dan hidup serba mewah itu menjadikan seseorang menghalalkan segala cara termasuk menggunakan cara-cara negatif. Akhir-akhir ini saya sedih menyaksikan berita di televisi yang menayangkan begitu banyak orang memilih cara instan untuk cepat kaya dan terkenal, dan memiliki jabatan tinggi. Memang benar uang mereka bertumpuk konon kabarnya sampai dimakan rayap, memiliki jabatan tinggi, tetapi mereka lebih terkenal sekarang ketika terseret kasus korupsi, suap, penggelapan pajak, praktek bisnis ilegal, dan lain sebagainya.

Nasib mereka kini sungguh menyedihkan dan terhina. Sebab mereka mengabaikan nilai-nilai spiritual, moralitas, dan kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi dalam proses pencapaian kesuksesan. Patut menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berpikir bahwa menjadi kaya raya, terkenal dan sukses belumlah cukup, dan berusaha menjadi manusia yang sukses dan berarti itu lebih penting.

"The major value in life is not what you get. The major value in life is what you become. - Nilai utama dalam hidup itu bukan apa yang Anda dapatkan melainkan seberapa baik (karakter) Anda," kata Jim Rohn, motivator USA ternama.

Menjadi orang sukses dan berarti memberi kita banyak sekali manfaat. Beberapa diantaranya adalah memudahkan kita menciptakan tujuan hidup, fokus pada pekerjaan, pintar membuat keputusan penting, memahami prioritas hidup sehingga langkah-langkah yang ditempuh menjadi lebih terarah. Beberapa tips berikut akan membantu Anda segera menyongsong sukses sekaligus menjadi manusia yang lebih berarti.

Pertama adalah memiliki visi yang mulia, yaitu berpikir lebih jauh dan mempertimbangkan segala hal untuk senantiasa menciptakan kebaikan bagi semua orang. Visi tersebut akan mendorong Anda bekerja penuh komitmen dan dedikasi untuk meraih keberhasilan, bukan hanya menunggu belas kasihan orang lain dan menghindari diri berbuat curang. Memiliki visi mulia merupakan langkah penting untuk meraih sukses dan berarti bagi orang lain.

Kedua adalah memiliki integritas, yaitu kejujuran dalam setiap tindak tanduk dan perbuatan. Kejujuran pasti memberi kemudahan, sebab kejujuran pasti menang dalam persaingan memperebutkan kepercayaan orang lain. Nilai kejujuran sudah pasti menuntun Anda pada kemajuan dan meraih kesuksesan yang lebih berharga.

Ketiga adalah menyukai pekerjaan yang Anda lakukan, mencintai keluarga dan sesama di sekitar Anda. Kecintaan pada keluarga dan pekerjaan serta sesama akan membuat pikiran lebih positif dan berfungsi lebih baik, karena tidak ada kebencian pada siapapun. Bila kinerja Anda lebih baik, Anda tentu lebih mudah menciptakan kemajuan dan mencapai kesuksesan yang Anda dambakan.

Keempat adalah berempati kepada orang lain, yaitu usaha meringankan beban orang lain tanpa pamrih dan tanpa pandang bulu. Berempati pada orang lain dapat berbentuk materi, dukungan motivasi, pikiran atau tenaga. Empati dapat menjadi semangat dalam berusaha meraih kesuksesan, sekaligus menjadikan kesuksesan Anda lebih berarti bagi orang lain.

Kelima adalah meningkatkan kekuatan iman dan rasa syukur atas segala karunia-Nya. Keduanya akan mencegah Anda dari perbuatan negatif atau upaya tercela hanya untuk mencapai target tertentu. Dengan iman dan syukur, kesuksesan sekecil apapun akan memberi nilai yang besar.

Keenam adalah mengasah bakat dan kemampuan yang dapat menunjang pekerjaan, serta terus belajar dari berbagai hal termasuk dari kesalahan terdahulu. Membuka diri dengan terus belajar akan membantu Anda terhindar dari kesulitan dan habis waktu sia-sia. Langkah ini akan membantu Anda menemukan berbagai alternatif untuk membangkitkan bisnis atau menyelesaikan pekerjaan dengan hasil terbaik.

Ketujuh adalah semangat dalam mengerjakan setiap tanggung jawab. Semangat yang Anda tunjukkan akan mengalirkan energi positif kepada orang lain. Antusiame kerja Anda akan memberikan nilai yang luar biasa terhadap apapun yang Anda lakukan.

Setelah memahami tips di atas, tidak begitu sulit bukan menjadi orang yang sukses dan berarti? Yang jelas menjadi orang sukses itu membanggakan, dan akan lebih membahagiakan jika kita juga dapat memberikan kontribusi terhadap orang lain. Dengan keteguhan, kesungguhan dari dalam diri Anda, dan cara yang positif semua hal yang Anda upayakan untuk meraih sukses dan menjadi manusia berarti pasti akan terwujud.

*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best-seller.

12 Agustus 2010

Faedah Sholat Terawih

Sholat tarawih adalah sholat yang dikerjakan di malam bulan ramadhan yang dapat dikerjakan secara sendiri-sendiri atau berjamaah bersama-sama. Waktu pelaksanaan sholat tarawih adalah setelah pelaksanaan solat isya sampai dengan terbit fajar shubuh. dan di setiap malam bulan ramadhan menyimpan faedah yang sangat besar yang akan saya bahas berikut ini.

Malam ke-1:
Terlepaslah ia dari dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.

Malam ke-2:
Allah swt memberi pengampunan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya jika keduanya mukmin (orang yang beriman)

Malam ke-3:
Malaikat berseru dari bawah Arsy ; mulailah beramal semoga allah swt mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.

Malam ke-1:
Terlepaslah ia dari dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.

Malam ke-2:
Allah swt memberi pengampunan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya jika keduanya mukmin (orang yang beriman)

Malam ke-3:
Malaikat berseru dari bawah Arsy ; mulailah beramal semoga allah swt mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.

Malam ke-4:
Mendapatkan pahala sama dengan pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqon (al Quran)

Malam ke-5:
Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang shalat di Masjid Alharam (masjidil haram) di Makkah,masjid Nabawi di Madinah dan masjid Al Aqsha di Palestina.

Malam ke-6:
Allah akan memberi pahala seperti pahala orang yang tawaf di-baitul mamur, dan batu-batu serta tanah liat memohonkan ampun untuknya. (subhanallah sungguh luar biasa, batu dan tanah yang kita injak selama ini,ternyata bisa memintakan ampunan kepada Allah untuk kita).

Malam ke-7:
Seakan-akan dia berjumpa nabi Musa a.s kemudian menolongnya dari Kerajaan Firaun dan Hamman.

Malam ke-8:
Allah memberikan kepadanya, apa yang pernah Allah berikan kepada Nabi Ibrahim a.s

Malam ke-9:
Dia menjadi seperti seorang hamba Allah yang beribadah kepadanya seperti ibadahnya seorang nabi.

Malam ke-10:
Allah memberikan anugerah kepadanya,berupa kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

Malam ke-11:
Maka ia akan meninggal dunia dalam keadaan seperti bayi yang baru lahir (meninggal dengan tanpa membawa dosa /husnul khotimah)

Malam ke-12:
Pada Hari Kiamat, Anda akan bangkit dengan muka cemerlang seperti bulan.

Malam ke-13:
Pada Hari kiamat, Anda akan bebas dari ketakutan yang membuat manusia sedih.

Malam ke-14:
Para malaikat memberi kesaksian shalat tarawih anda, dan Allah tidak menghisab anda lagi.

Malam ke-15:
Anda akan menerima shalawat dari para malaikat, termasuk malaikat penjaga Arsy dan Kursi.

Malam ke-16:
Anda akan mendapat tulisan "Selamat" dari Allah, anda bebas dari surga, dan lepas dari neraka.

Malam ke-17:
Allah akan memberi pahala kepada anda sesuai pahala para nabi.

Malam ke-18:
Malaikat akan memohon kepada Allah agar anda selalu mendapat restu.

Malam ke-19:
Allah akan mengangkat derajat anda ke Firdaus (surga yang tinggi)

Malam ke-20:
Diberikan pahala kepada anda sesuai pahala para syuhada dan shalihin.

Malam ke-21:
Allah akan membuatkan sebuah bangunan dari cahaya untuk anda disurga.

Malam ke-22:
Anda akan merasa aman dan bahagia pada hari kiamat, karena Anda terhindar dari rasa takut yang amat sangat.

Malam ke-23:
Allah akan membuat sebuah kota untuk Anda di dalam surga.

Malam ke-24:
Allah akan mengabulkan 24 permohonan Anda selagi Anda masih hidup di dunia.

Malam ke-25:
Anda akan bebas dari siksa kubur.

Malam ke-26:
Allah akan derajat amal kebaikan Anda sebagaimana derajat amal kebaikan Anda selama 40 tahun.

Malam ke-27:
Anda akan secepat kilat bila melewati Siratalmustakim nanti.

Malam ke-28:
Anda akan dinaikkan 1.000 kali oleh Allah di dalam surga kelak.

Malam ke-29:
Allah akan memberi pahala kepada Anda seperti Anda menjalani ibadah haji 1.000 kali yang diterima Allah.

Malam ke-30:
Allah menyuruh kepada Anda untuk memakan semua buah di surga, minum air kausar, mandi air salsabila (air surga), karena Allah Tuhan Anda, dan Anda hamba Allah yang setia.

mudah - mudahan semua amalan & ibadah yg kita jalanin selama bulan RAMADHAN ini mendapat berkah dan pahala disisiNYA...amiennnn

Jangan Dilakukan Ketika Tidur

Manusia dapat bertahan 2 minggu tanpa makan, tetapi hanya bertahan 1 minggu saja tanpa istirahat. Tidur adalah waktu istirahat yang sangat baik, dengan tidur organ tubuh kita dapat beristirahat. Kekurangan tidur dapat merusak organ dan otak kita.

Ada 6 larangan dalam tidur:

1. JANGAN TIDUR MENGENAKAN JAM TANGAN. Jam bisa menimbulkan radioaktif, walaupun hanya sedikit, tapi kalau terlalu lama memakainya bisa berbahaya.

2. JANGAN TIDUR MEMAKAI BH. Para ilmuwan di Amerika mensinyalir bahwa pemakain BH diatas 12 jam, dapat mengakibatkan Kanker Payudara.

3. JANGAN TIDUR MEMBAWA TELP ANDA KE RANJANG. Gelombang Medan magnet yang ditimbulkan oleh alat electronik ini, dapat merusak system syaraf kita.

4. JANGAN TIDUR MASIH MENGENAKAN MAKE-UP. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada kulit kita, karena kulit tidak dapat bernafas.

5. JANGAN TIDUR DGN ISTRI/SUAMI ORANG. Jangan2 anda tidak bakalan bangun lagi (karena dibunuh suami/istrinya)

6. JANGAN COBA-COBA JADI POLISI TIDUR, APALAGI DI JALAN TOL. Pikir aja sendiri, kenapa jangan, hah...hah...

Waspada

Waspada
Oleh: A. B. Susanto

Salah satu sifat pemimpin yang baik adalah senantiasa waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar yang kian kompleks dan berubah dengan cepat. Dia juga waspada terhadap arus informasi yang begitu cepat dan deras, yang kerap mengubah nasib perusahaan dalam waktu sekejap.

Pemimpin yang demikian, menurut Day dan Shoemaker, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, ditandai dengan kuatnya rasa ingin tahu, selalu siaga, serta berani bertindak meski berbekal informasi yang tidak lengkap. Tak kalah penting, mereka rajin mencari tahu serta mampu mengenali isyarat kemungkinan timbulnya masalah. Kewaspadaan juga mencakup kemampuan mengenali peluang-peluang untuk menciptakan pertumbuhan dan juga ancaman-ancaman yang berpotensi menimbulkan kerusakan dahsyat bagi perusahaan. Kesemuanya dilakukan sebelum pesaing melakukannya.

Krisis yang menimpa banyak negara atau perusahaan, seperti krisis ekonomi di Asia pada akhir dekade 1990-an, krisis keuangan 2008, kasus tumpahnya minyak BP di teluk Meksiko, dan tercemarnya susu buatan China acap terjadi akibat kekurangwaspadaan para pemimpin.

Kewaspadaan pemimpin dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi pengumpulan dan penyebaran informasi yang berasal dari aneka ragam sumber. Sumber daya yang memadai juga dapat dialokasikan. Proses perencanaan menjadi lebih luwes dengan jangkauan lebih luas.

Pemimpin dengan tingkat kewaspadaan tinggi, menurut Day dan Shoemaker, bersikap terbuka terhadap aneka ragam perspektif, memiliki tinjauan strategis, dan mendorong pengikutnya untuk rajin melakukan penelusuran secara luas dengan menciptakan budaya penemuan (culture of discovery).

Mereka adalah orang-orang yang sangat mumpuni dalam mendengarkan, mengobservasi, serta berhadapan dengan ambiguitas dan paradoks.

Pemimpin yang waspada memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berorientasi jangka panjang. Mereka merasa nyaman dikelilingi oleh pengikut yang dinamis, cerdas, serta rajin mencari peluang-peluang baru. Mereka jauh dari sikap otoriter, yang lebih suka memutuskan sendiri segala sesuatu tanpa mempertimbangkan orang lain serta menganggap orang-orang yang tidak sepaham sebagai musuh. Sebaliknya, mereka adalah pendengar yang baik, serta terus-menerus melebarkan jejaring.

Agar memiliki tinjauan strategis, pemimpin yang waspada menerapkan pendekatan yang lebih luwes terhadap strategi, menampung aneka ragam masukan, dan memantau secara dinamis.

Mereka terlebih dahulu melihat kondisi di luar organisasi sebelum menyusun rencana strategis, bukan langsung menentukan target pertumbuhan dan kinerja keuangan. Pemimpin juga mendorong pemikiran lebih mendalam melalui aneka inisiatif, sehingga orang-orang di bawahnya merasa tertantang untuk menghasilkan peluang-peluang baru beserta implikasinya.

Pemimpin yang waspada mengembangkan budaya penemuan di seluruh organisasi. Mereka sengaja menciptakan celah agar dapat dimanfaatkan karyawan untuk menelusuri wilayah-wilayah di luar fokus mereka. Mereka juga menciptakan budaya yang mendorong keberanian mengambil risiko dan fleksibilitas yang lebih tinggi.

Sayangnya, pemimpin dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi masih tergolong sedikit. Kebanyakan dari mereka masih terlalu berfokus pada hal-hal yang sifatnya operasional, terjebak dalam rutinitas tetapi cenderung abai terhadap situasi yang terjadi di lingkungan sekitar.

Aneka pujian

Agaknya, hal ini disebabkan oleh faktor penghargaan. Pemimpin yang berhasil kinerja unggul mendapat aneka pujian dan penghargaan. Demikian pula sebaliknya, pemimpin yang gagal mengeluarkan perusahaan dari krisis dikritik habis, bahkan diberhentikan.

Namun, pemimpin yang mampu mengantisipasi dan menghindarkan perusahaan dari krisis jarang mendapat penghargaan. Masalah lainnya terletak pada pengelolaan SDM, seperti dalam hal kebijakan promosi Biasanya seorang karyawan dipromosikan berkat kemampuannya mencapai target yang terukur, seperti meningkatnya penjualan dan efisiensi biaya.

Namun, kemampuannya untuk mengenali kondisi lingkungan sekitar secara lebih rinci kurang diperhatikan. Faktor-faktor lain penyebab kurang waspadanya pemimpin adalah rendahnya komitmen, kurangnya disiplin, serta buruknya daya tahan pemimpin.

Lantas, resep-resep apa sajakah yang dapat diterapkan guna menumbuhkembangkan pemimpin yang senantiasa bersikap waspada dalam perusahaan? Menurut Wolfe, para pemimpin harus memberikan pengakuan dan penghargaan bagi karyawan yang membuka mata dan telinganya guna mengamati lingkungan perusahaan.

Pemimpin tidak boleh sekadar meminta karyawan mengerjakan sesuatu tanpa memberi penjelasan atau kesempatan mengajukan pertanyaan secara kritis. Jika demikian, karyawan tidak akan merasa nyaman mengemukakan pendapatnya. Berikutnya merekrut karyawan yang awas terhadap tren-tren di pasar dan perubahan peta persaingan, saat ini dan masa mendatang.

Termasuk karyawan yang menawarkan pandangan-pandangan baru seputar perusahaan dan lingkungan sekitar. Kriteria yang sama juga dapat digunakan untuk penilaian kinerja, pengembangan karier, dan kebijakan kompensasi.

Melalui kewaspadaan yang tinggi, pemimpin bukan saja mampu mengenali peluang-peluang untuk kemudian memanfaatkannya secara optimal, melainkan juga potensi timbulnya masalah pada masa depan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus senantiasa mengedepankan kewaspadaan.

10 Agustus 2010

Langkah Inspiratif Berpikir Kreatif

4 Langkah Inspiratif untuk Berpikir Kreatif
Oleh: Anthony Dio Martin

"Change your thoughts, and you change your world" - Norman Vincent Peale

Dalam kondisi seperti saat ini, dimana dunia sedang mengalami resesi global. Ada satu hal penting yang seharusnya dapat kita lakukan untuk dapat bertahan maupun keluar dari keadaan krisis seperti ini yakni berpikirlah lebih KREATIF. Celakanya, banyak orang yang kemudian menolaknya dengan berkata "Pak, saya khan orangnya tidak kreatif!". Atau, pernah pula seorang pengusaha sepatu yang diekspor, berkeluh kesah panjang soal bisnisnya yang turun baru-baru ini "Pak, sudah upaya segala macam cara. Rasa - rasanya pikiran saya sudah deadlock, saya tidak punya ide lagi! Kita udah terlalu lama main di bisnis ini!"

Kita lihat, begitu banyaknya respon negatif yang lebih mudah terlontarnya dibandingkan respon yang positif dan membangun. Sebenarnya kuncinya adalah bukanlah masalah bisa atau tidak bisa, tetapi apakah kita MAU untuk berpikir lebih kreatif dalam situasi sekarang. Dalam artikel berikut ini, saya akan membagikan kepada pembaca sekalian apa yang menjadi tips yang tentunya sudah saya aplikasikan untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif dalam berbisnis.

Intinya, ada 4 langkah inspiratif yang bisa membuat Anda lebih kreatif berbisnis. Mari siapkan pikiran Anda, terima dan aplikasikan semaksimal mungkin, percayalah dengan proses berjalannya waktu, Anda bisa membangun otot-otot kreatif Anda! Inilah langkah - langkahnya...
Pertama, Sedikanlah waktu untuk berpikir!

Inilah langkah pertama untuk menjadikan diri lebih kreatif!

Konon, Thomas Alva Edison yang begitu terkenal dengan berbagai paten temuannya, sering meluangkan waktu untuk merenung dan berpikir. Begitu pula, guru leadership terkenal, John Maxwell yang menulis puluhan buku, selalu memberi waktu luang berpikir sehingga tetap punya ide-ide yang `fresh'. Bagaimana dengan Anda? Begitu banyak orang yang saya temukan dan berbincang - bincang dengan saya yang selalu mengatakan begitu sibuknya dia sehingga sampai - sampai tidak memiliki waktu sedikit pun untuk berpikir.

Janganlah anggap bahwa waktu untuk jeda berpikir ini adalah waktu yang tidak produktif. Hal ini berbeda dengan malas. Proses jeda ini seringkali menjadi tahapan inkubasi untuk mendapatkan ide cemerlang. Bahkan, beberapa ide ilmiah Albert Einstein diperoleh saat ia bermain biola dan bercukur. Jadi, untuk menjadi seorang yang dapat berpikir secara kreatif, mulailah dengan kemauan meluangkan waktu jeda di antara sela-sela pekerjaan Anda. Bisa dimulai dengan 5 menit, 10 menit, 30 menit. Lama - kelamaan jika Anda mulai terbiasa, pastilah Anda akan menikmati proses berpikir ini. Mungkin pada awalnya akan terasa berat dan membosankan, tetapi ingat kembali tujuan Anda kalau mau menjadi lebih kreatif maka harus meluangkan waktu Anda, tidak bisa tidak! Percayalah, dengan meluangkan waktu semacam ini, berbagai ide yang tidak terpikirkan, cara yang tidak terbayangkan, bisa tiba-tiba muncul untuk mengatasi masalah yang ada.

Kedua, temukan tempat untuk berpikir kreatif!

Diketahui, Walt Disney yang terkenal dengan Disneyland-nya mempunayi 3 kursi yang sudah dibiasakan menjadi tempat latihan berpikir kreatifnya. Begitupun, dalam langkah kedua ini Anda bisa berusaha temukan tempat yang bisa dipakai untuk berpikir kreatif. Ini kembali lagi kepada kesukaan maupun karakter Anda. Mungkin saja Anda lebih suka berpikir sendiri di ruang pribadi yang tenang, atau mungkin sambil mendengarkan musik, atau perlu pergi ke suatu tempat misalnya pergi ke gunung, pantai untuk dapat berpikir secara kreatif, atau mungkin juga dengan pergi rekreasi maupun jalan - jalan ke pusat perbelanjaan untuk menjadikan Anda lebih kreatif.

Intinya adalah pertama - tama dimulai dengan menyediakan terlebih dahulu waktunya, kemudian carilah tempat dimana bisa membuat Anda secara bebas berpikir secara kreatif. Begitu banyak tempat yang bisa menjadikan Anda penuh dengan ide - ide. Atau jika Anda diberkati dengan memiliki uang lebih, Anda dapat pula pergi ke luar kota ataupun ke luar negri untuk mendapatkan ide - ide sehingga menjadi lebih kreatif. Dengan Anda merenung, memperhatikan apa yang dilakukan orang lain, mengamati suatu peristiwa, pastilah Anda akan menjadi lebih kreatif. Bahkan sekarang dengan kemajuan teknologi informasi, ide - ide untuk berpikir secara kretif pun dapat ditemukan melalui Internet.

Ketiga, Paksakan diri untuk berpikir!

Dua langkah di atas saja sebenarnya sudah dapat menjadikan Anda kreatif! Tetapi selalu ada satu kata yang membuat kita belum menjadi kreatif, yaitu M-A-L-A-S. Ayo, paksakan diri Anda keluar dari rasa malas! Paksa diri Anda untuk menyediakan waktu dan tempat untuk berpikir. Awalnya mungkin terasa berat, tetapi terus dan teruslah mencoba dan berusaha. Biasakan terus diri Anda dengan memaksakan sehingga dalam diri Anda tercipta suatu pola untuk disiplin berpikir kreatif!

Saya pun jadi teringat oleh salah satu pembicara dunia yang mengarang buku 7 Habits, Stephen R. Covey yang pernah mengatakan, "We are limited but we can push back the borders of our limitations". Betul sekali kalau kita adalah orang yang terbatas, tetapi jika kita memaksakan diri kita, maka kita akan bisa keluar dari batasan - batasan yang ada.

Keempat, Mintalah bantuan orang lain yang lebih kreatif untuk membantu!

Langkah terakhir, jika Anda tetap saja masih belum bisa berpikir kreatif, gunakanlah kemampuan Social Intelligence Anda. Mintalah bantuan kepada orang - orang, rekan, sahabat yang Anda nilai lebih kreatif, sehingga Anda akan mendapatkan ide - ide segar dan menarik darinya!

Intinya adalah setiap orang Tuhan ciptakan dengan penuh kreatifitas! Pertanyaannya apakah kita mau untuk menyediakan waktu untuk berpikir - menyediakan tempat untuk berpikir - memaksakan diri untuk berpikir - serta meminta bantuan kepada orang lain yang lebih kreatif untuk membantu. Mulailah dahulu dari diri Anda sendiri! Mulai hari ini jadikanlah diri Anda menjadi pribadi yang penuh dengan kreatifitas, sehingga dari Anda akan muncul banyak ide - ide yang akan berguna baik untuk pekerjaan, usaha, bisnis, keluarga, persahabatan bahkan berguna untuk membantu bangsa Indonesia ini bebas dari krisis! Selamat berpikir kreatif dan menjadi pemikir kreatif!

06 Agustus 2010

Open Your Mind

Open Your Mind
Oleh: Rhenald Kasali *

SUATU ketika seorang mahasiswa tingkat undergraduate mengetuk ruang kerja saya di Bevier Hall- University of Illinois, Amerika Serikat (AS).

Sebagai teaching assistant di kampus itu, saya bertugas menggantikan seorang profesor yang mengajar mata kuliah consumer economics. Selain mengajar, saya juga membuat sebagian soal ujian dan memeriksanya. Dengan mimik penuh percaya diri, dia menyampaikan masalahnya. Dia menunjuk lembar jawaban soal yang terdiri atas pilihan berganda (multiple choice) yang baru saja dia terima.Nilai yang dia dapat tidak terlalu jelek,tetapi dia kurang puas dan mengajak saya berdiskusi, khusus pada sebuah soal yang dianggapnya terbuka untuk didiskusikan. Setelah membacanya kembali, tiba-tiba saya tersadar, soalnya memang konyol sekali.

Pertanyaannya kurang lebih seperti ini. "Berapa lama rata-rata rumah tangga menggunakan handuk mandi?" Tentu saja setiap orang punya jawaban yang berbeda-beda. Namun karena mata kuliah ini didasarkan atas hasil riset, maka mahasiswa harus menguasai dasardasar perilaku konsumen yang datanya diperoleh secara riil dari riset. Jawabannya semua ada di buku teks. Jadi kalau buku dibaca atau bahan kuliah dipelototi, pasti mereka mudah menemukan jawabannya. Di buku teks jawaban tertulis, rata-rata rumah tangga mengonsumsi handuk selama delapan tahun. Dia memilih jawaban dua tahun.Tentu saja saya mencoretnya.

Bagi seorang guru, menemukan murid seperti ini mungkin biasa saja. Namun cerita berikut ini mungkin dapat mengubah pandangan Anda tentang cara mendidik atau bahkan membimbing orang lain, karyawan,atau bahkan diri sendiri agar berhasil dalam hidup.

Kekuatan Argumentasi

Mahasiswa saya tadi mengajak saya berdiskusi, "Prof," ujarnya. "Jawaban ini salah." Saya mengernyitkan dahi.Maklum, belum pernah saya mendengar seorang mahasiswa di tingkat persiapan berani-beraninya menyalahkan soal, apalagi menyalahkan isi buku. "Maksud saya, setelah saya tanya-tanya ke kiri-kanan, tak ada orang yang menyimpan handuk mandi sampai 8 tahun,"lanjutnya.

"Jadi berapa tahun?" tanya saya. "Yadua tahun.Ini jawaban saya benar,"katanya lagi. Saya pun teringat dengan cara teman-teman saya sewaktu kuliah dulu mengakali dosen yang "lemah". Dosen seperti itu biasanya gampang diajak kompromi dan kalau kita pintar mengambil hatinya, angka bisa berubah.Maka,di kepala saya,berkompromi bukanlah karakter saya. Berkompromi sama dengan kelemahan, lembek, merendahkan martabat, plinplan. "Jadilah guru yang teguh." Kalimat itu terus mengalir di hati saya. Kompromi itu jelek, lemah, tidak konsisten, tidak berwibawa. "Ah, kamu ini cuma cari pembenaran saja. Ini justifikasi namanya.Pokoknya jawaban Anda salah.

Apa Anda tidak baca buku. Coba buka halaman 40," ujar saya pada mahasiswa tadi. "Betul,"katanya lagi. "Di buku memang tertulis begitu.Saya tahu." "Ah, Anda tidak baca saja...," ujar saya lagi. "Bukan, tetapi ini tidak masuk akal." Dia mencoba menjelaskan.Namun sebagai orang Indonesia yang terbiasa dididik tanpa kompromi di sekolah, saya mencoba untuk tidak mendengarkan argumentasinya. Saya khawatir wibawa saya terganggu. Dosen kokdidebat. Namun dia tetap menjelaskan panjang lebar bahwa sekarang tidak ada lagi handuk yang seawet itu.

Dua tahun sudah rusak."Dulu sabunnya tidak sekuat yang sekarang, lagipula mana ada produsen yang mau membuat handuk dengan material yang kuat dan harganya mahal? Konsumen memilih yang terjangkau dan produsen memilih barang-barang yang murah.Kalau cepat rusak tak apa-apa,setelah itu beli lagi,"katanya bersemangat. Matanya berbinar menjelaskan gagasannya dan penuh harap saya mau mengubah pendapat saya. Saya masih ingat dia menjelaskan tentang mesin cuci yang dulu tidak dipakai rumah tangga sehingga tidak merusak material. Lama kita berdebat dan sebenarnya saya suka mempunyai peserta didik yang kritis seperti itu. Namun, sebagai guru dari Indonesia, saya tidak suka ditawar-tawar.

Ini soal integritas. "Nope," jawab saya menolak permohonannya agar saya mengoreksi nilainya. Dia pun keluar dengan kecewa. Saya berpikir, urusan pun selesai. Namun, di luar dugaan, setengah jam kemudian dia kembali lagi. Kali ini dia datang diantar profesor saya.Seperti tak ada masalah sama sekali profesor itu datang dengan penuh senyum. "Rhenald,"ujarnya. "I talk to this guy, and I like his idea." Sudah tahu arahnya, saya pun segera menukas."Yes, he did talk to me, and indeed he was wrong. He didn't give the right answer," ujar saya.

"Saya mengerti," jawab profesor itu,"Tapi perhatikan ini.Saya suka cara berpikirnya. Dia memang memberi jawaban yang berbeda dengan buku, tetapi argumentasinya kuat dan dia benar." Singkat cerita, profesor itu meminta saya agar mendengarkannya dan memahami logika anak itu. Kejadian itu sekali lagi telah membuka pikiran saya. Betapa memalukannya otak reptil saya. Guru kok tertutup. Namun, saya beruntung segera menyadari kesalahan saya. Saya belajar bahwa saya menganut nilai-nilai yang salah.Tertutup, tak berkompromi, tegas, teguh, terlalu mengedepankan wibawa hanyalah merupakan bentuk defensif saya sebagai guru yang sebenarnya hanya perwujudan dari rasa takut yang berlebihan saja.

Takut dibilang lembek, kompromistis, mudah dirayu, tidak objektif,dan sebagainya.Pendapat yang semula saya tentang kini harus saya terima dan nilai anak itu saya koreksi. Bahkan seperti penjual kacang rebus yang suka menambah kacang ke dalam bungkusan pelanggannya, saya pun memberikan bonus angka kepadanya. Mendidik adalah lebih dari sekadar menjaga imej.

Mendidik adalah proses menjadikan orang lain seorang "master" dan bukan menciptakan pengikut.Yang ingin kita lahirkan adalah manusia yang mampu berpikir,terbuka terhadap logika. Bukan manusia-manusia dogmatik yang hanya mengikuti maunya kita,menulis apa yang kita diktekan, berpendapat apa yang menjadi pikiran kita, dan tak bisa menerima perbedaan pendapat. Malas berpikir.

Keluar dari Buku

Kisah anak-anak yang tak mampu berpikir di luar buku teks sudah banyak kita saksikan. Salah satu film yang paling saya suka dan selalu saya pakai untuk mengajari dosen-dosen muda menjadi pendidik adalah potongan film yang dibintangi Julia Roberts berjudul Monalisa Smile. Dalam film itu dikisahkan kesulitan seorang guru yang mengajar karena setiap kali dia menampilkan slide yang diambil dari buku, selalu disambar muridmuridnya yang berebut menjelaskan.

Dia benar-benar bingung. Muridnya aktif-aktif dan pintarpintar. Mereka sudah membaca assignment sebelum pelajaran dimulai.Mereka benar-benar telah mempersiapkan diri dengan baik sebelum masuk kelas dengan membaca, membuat ringkasan, dan memiliki kepercayaan diri yang kuat dan aktif berbicara. Hari pertama mengajar dia gagal total. Namun minggu berikutnya, setelah merenungi dalam-dalam, dia mendapatkan ide. Kali ini dia mengajak muridmuridnya keluar dari buku teks. Dia menunjukkan slide yang sama sekali baru.Tak ada di buku dan bahan ajarannya sama sekali baru. "Coba lihatlah gambar ini. Apakah ini bagus?" Semua murid tertegun.

Gambar itu belum pernah mereka lihat dan tanpa referensi mereka tidak punya acuan sama sekali.Padahal, selama ini mereka hanya mengikuti perintah buku. Gambar itu bagus kalau kalimat di buku berkata gambar itu bagus. Sekarang saat gambar itu tak ada penjelasannya, mereka pun tak berani berpendapat. Mereka saling lihat kirikanan. Seorang yang mencoba menjawab kebingungan. "Apakah ada gambar yang bagus?" "Siapa yang berhak mengatakannya?" "Sesuatu yang bagus itu akan menjadi bagus tergantung siapa yang mengatakannya." Mereka terbelah. Ibu guru pun menjelaskan wisdom-nya. "Look, kalian baru saja keluar dari cara berpikir buku teks," ujarnya.

Dia mengajarkan perihal kehidupan, yaitu berani berpendapat dan membuat keputusan pribadi. Apa yang dapat dipelajari dari film Monalisa Smile dan kasus yang saya alami saat saya menjadi teaching assistant di University of Illinois dan berhadapan dengan mahasiswa yang minta agar saya mengoreksi jawaban soalnya 15 tahun yang lalu itu? Benar! Kita adalah manusia dan tugas guru adalah mendidik manusia,memerdekakannya dari segala tekanan, dari perilakuperilaku buruk, dari pikiranpikiran negatif, dari rasa sok pintarnya yang sesungguhnya belum apa-apa, dari belenggu-belenggu dogma, dan mengajaknya melihat keindahan dari apa yang diciptakan Tuhan.

Dari semua itu,yang terpenting adalah bagaimana kita hidup dengan otak yang terbuka dan mengajarkan keterbukaan. Bukankah otak kita bekerjanya seperti parasut, yang artinya dia baru bisa dipakai kalau dia mengembang dan terbuka? Itulah yang saya ajukan selama ini kepada anak-anak didik saya dan terbukti mereka mampu menjadi orang-orang yang hebat. Itu pula yang saya sharing-kan kepada para guru dan dosen. Sebagian orang cepat mengubah diri, tapi sebagian pendidik lain tidak peduli dengan cara ini. Mereka tetap ingin mengajar dengan cara-cara dogmatik. Ingin dipuja tanpa argumentasi,tak mau mendengarkan, takut dibilang lembek, dan ingin diterima bak seorang ulama besar yang tak terbantahkan. Itulah hidup, tak semua orang mau berubah. Namun Anda tak perlu cemas.

Orang-orang seperti itu sudah pernah menyurati saya dengan amarah berlembar-lembar. Mereka menembaki saya dengan ratusan peluru. Di antara suratsurat cinta mereka pun ada yang berisi ancaman, memperingatkan saya dan mengusir dari keguruan ini. Namun saya berkeyakinan, seorang pendidik sejati tak akan menyerah oleh ancaman-ancaman kosong. Dia tak berorientasi pada persaingan, melainkan pada masa depan anak-anaknya.(*)

*) Rhenald Kasali, Ketua Program MM UI

05 Agustus 2010

Antara Senang dan Susah

Antara Senang dan Susah

Belakangan ini Jakarta terasa lebih sejuk. Bikin hati dan pikiran
lebih adem. Hujan, sejatinya adalah berkah. Berkah buat alam semesta,
termasuk manusia sebagai penghuninya. Coba bayangkan, dengan hujan
maka .........:

* Tanaman yang tadinya kering kerontang, dedaunan dan rerumputan
yang semula agak meranggas, bunga-bungaan yang semula layu mendadak
memiliki gairah. Segar .... dan putik bunga merekah dan pucuk daun
mulai bermunculan.
* Tanah yang retak dan kerontang terlihat haus mereguk tetesan
hujan dan mulai terlihat padat dan menebarkan aroma kesuburannya.
* Sungai-sungai mulai terisi kembali dan mengalirkan arusnya yang
menderas, mengisi waduk, kaliu, rawa, dan mata air yang semula
mengering. PLN tentu tidak perlu ketakutan lagi bahwa PLTA nya
kekurangan pasokan air yang menggerakkan turbinnya.
* AC tidak perlu dipasang untuk menyejukkan ruang. Ini berarti
pengeluaran dana untuk rekening listrik bisa menurun. Tapi yang paling
penting .... ada pengurangan pasokan Freon ke udara. Semoga bisa
mengurangi besarnya lubang ozon, kalo para pencinta AC mau mengurangi
penggunaannya.

Tapi ..... ternyata sekarang hujan menjadi bencana. Coba tengok berita
di media layar kaca maupun media cetak. Beritanya hanya dari itu ke
itu. Banjir.... longsor .... dan banjir lagi. Tidak pernah bisa
tertangani dan alih-alih cakupan luas wilayah banjir berkurang,
ternyata luasannya malah semakin bertambah. Tidak saja di wilayah
dataran rendah, bahkan dataran tinggipun diterjang banjir. Jadi .....
hujan sekarang menjadi sosok yang dirindukan dengan hati yang penuh
rasa was-was. Takut dan memang sekarang sudah menjadi kenyataan bahwa
hujan menjadi bencana. Coba bayangkan ....

* Mendung membuat suasana hati menjadi sendu dan susah.
Membayangkan cucian pakaian susah kering dan berakibat bau apek.
* Penyakit mudah datang, dari mulai penyakit bawaan seperti asma,
juga DBD, diare, batuk - pilek .... wah jadi susah deh karena jadi ada
pengeluaran extra buat obat-pbatan.
* Banjir dimana-mana ... eh bahasa 'halusnya Genangan ...".
Hihks... hiks ... genangan kok ya sampe ketinggian 3 meter. Ada kota
yang separuhnya dilanda banjir. Bayangin deh, betapa roda ekonomi
langsung terhenti. Dalam kondisi krisis global begini, segala daya
upaya dan dana tersalurkan pada sektor yang "sia-sia". Nggak
produktif, karena pabrik dan industri rakyat tutup. Lahan pertanian
muspro ... karamba ikan hanyut, tambak apalagi .... Aduh hancur lebur
dan ludas sudah segala upaya dan dana.
* Hujan deras juga meluruhkan tanah dan bukit gundul yang dibabat
karena alasan ekonomi rakyat (kemiskinan) atau karena tata guna
tanahnya sudah berubah. Hutan/bukit hijau royo-royo sudah "dijual"
jadi lahan tanaman monokultur atau jadi kawasan tambang. Ini dampak
dari otoritas daerah yang mau menang-menangan dan kebablasan.

Eh ..... udah gitu, selalu ada "oknum" yang memanfaatkan bencana untuk
keuntungan diri sendiri. Dana bantuan kerap tidak tersalurkan dengan
baik kepada para korban, tapi dikutip atau disalurkan secara prioritas
kepada keluarga terdekatnya dulu yang kebetulan menjadi korban bencana
juga.

Lalu... siapa yang harus disalahkan? Kita cenderung mencari kambing
hitam. Padahal, kesalahan utama tentu saja ada pada manusia. Manusia
kota maupun manusia desa.. Kita sudah melakukan kesalahan dalam
memperlakukan alam. Telah mendzalimi ciptaan Tuhan. Alam bergerak
karena fitrahnya ... karena kodratnya dan selalu mencari
kesetimbangan. Kalau ada satu bagian yang "dirusak", maka dia akan
mencari kesetimbangan baru sesuai fitrahnya.

Alam tidak akan memilih-milih apakah kesetimbangan itu menjadi berkah
atau bencana bagi manusia. Alam tidak diciptakan Tuhan untuk
memberontak dan melawan kodrat yang telah ditetapkanNya. Alam hanya
mampu bertasbih dan tunduk kepada kehendak sang Maha Pencipta. Maka
manusia sebagai mahluk berakallah yang harus mempelajari dan
menerapkan segala perbuatannya dalam koridor kesetimbangan alam. Agar
segalanya berjalan sesuai dengan kehendak dan fitrah yang telah
digariskan oleh sang Maha Pencipta. Kalau kita memperlakukan alam
dengan baik, maka alam menjadi kawan yang sangat menyenangkan dan
memberi manfaat yang sebaik-baiknya bagi kita.

Hujan, adalah bagian dari alam, lingkungan hidup kita yang berperilaku
sesuai fitrahnya ... mencari keseimbangan. Penebangan pohon,
penggundulan hutan, eksploitasi pertambangan pada hakikatnya telah
merusak kesetimbangan alam. Penggunaan freon dan limbah industri telah
menimbulkan polusi udara telah merusak tatanan dan susunan atmosfir
bumi. Limbah industri dan limbah rumah tangga juga telah merusak
komposisi air baku yang natinya akan merusak pula komposisi uap air
yang kelak turun menjadi butiran hujan.

Allah menciptakan lapisan atmosfir agar gelombang sinar dan terik
sinar mentari dapat berkurang. Tatanan hutan sesungguhnya
diciptakanNya juga untuk menghambat "keganasan" terik mentari yang
kehausan dalam "menghirup" air. Agar kandungan air di dalam permukaan
bumi tidak terhisap oleh ganasnya terik mentari. Allah sudah
"memperhitungkan bahwa samudra raya sudah cukup luas untuk "memuaskan
dahaga" mentari. Agar manusia tetap dapat memperoleh air yang
berlimpah sebagai salah satu sumber kehidupan.

Namun, manusia memang lupa dan "sok tahu". Kepandaian dikembangkan
tanpa batas hingga seringkali melampaui batas moralitas dan kodrati.
Bangsa yang pandai membodohi mereka yang masih terkebelakang.
Perbuatan dan kerusakan di "negara maju" di limpahkan ke negara
"terkebelakang" dan dijadikan komoditi "bantuan dana" sebagai kemasan
pembodohan kepada negara "terkebelakang".

Lihatlah, betapa negara maju mengelak dari kewajiban untuk "mematuhi"
protokol Kyoto. Kemudian negara-negara khatulistiwa dengan gegap
gempita serta riang gembira masuk jeratan dan perangkap mereka.
Menjual polusi, menangguk uang dengan dalih penyelamatan lingkungan.
Adakah dana yang diperoleh tersebut kemudian digunakan untuk
memperbaiki lingkungan hidup di negara-negara terkait? Adakah dana
hasil transaksi penjualan emisi karbon tersebut kemudian digunakan
untuk "menghijaukan" kembali hutan, bukit yang gundul. Adakah
bongkahan-bongkahan tanah, bukit, gunung yang hancur karena
eksploitasi pertambangan terbuka dapat dikembalikan seperti semula dan
dihijaukan kembali agar alam menemukan kembali kesetimbangannya?

Jelas jauh panggang dari api. Dana penjualan karbon bisa jadi masuk
kantong para penmgusaha dan konsultan yang jeli melihat kesempatan
menangguk untung dari bisnis ini. Hutan, gunung tetap gundul. Kalau
ditanami, penanaman kembali lebih berupa transformasi hutan menjadi
lahan perkebunan monokultur yang tetap saja merusak kesetimbangan
alam. Karena ... binatang asli penghuni kawasan tersebut sudah
terlanjur punah. Kalaupun masih ada, maka binatang tersebut tidak akan
dapat hidup di dalam hutan monokultur dan tentu saja akan diburu para
penjaga hutan tanaman industri tersebut karena dianggap hama perusak.

Jangan salahkan alam atas bencana apapun yang terjadi. Banjir, longsor
atau lebih luas lagi pemanasan global. Sesungguhnya kita telah
mendzalimi alam dan sekarang "menderita" karena alam sedang mencari
kesetimbangannya yang baru. Dan sesungguhnya, alih-alih mencari dan
mendapatkan kesenangan, manusia telah menciptakan sendiri
kesusahannya, wallahu'alam