Gratis Humor, cerita lucu dan cerita motivasi hidup

30 Juni 2009

Alasan Kenapa Lamaran Bisa Gagal...

JANGAN TERLALU BANYAK MENGGUNAKAN SINGKATAN

Dgn Hrmt.
ttrk dgn ikl lwg krj yg dmt pd srt kbr edisi sls , sy brmskd mengisi lwg yg bpk bthkn ,rdri thn 1999 - 2004 , sy tlh bkj di aptk km farma , di bag cln srv. dri thn 2004-2005 , sy bkj di LC bank sbg kabag keu. dri thn 2005- smp skrg jd tkg pkr di BIp

JANGAN TERLALU BANYAK LAMPIRAN

sebagai bahan pertimbangan bapak , bersama ini saya sertakan :a. foto copy KTP bapak sayab. pas foto saya waktu disunatc. surat kelakuan baik seluruh keluarga sayad. bon hutang selama 1 tahune. proposal permintaan sumbangan pembangunan gapura di Rt saya

BAHASANYA SOK GAUL

Dgn hromat banget , boss!!!!halo boss , capee deeehhh!!!! apa kabar nich.....? baik baik aja dong , iya kan iya dong , bener kan bener dong....? saya mo ngelamar kerja nich..boleh dong...please. ..boleh ya...?

BAHASANYA SOK PREMAN.

gue pernah kerja di kantor bokap , tapi lantaran gue sering bolos sama sering ngegodain skertaris kantor, gue dikeluarin, apes banget deehhh!!!!makanya sekarang gue ngelamar kerja di kantor elo , ga usah khawatir soal jabatan deh.....gue sih yg penting dibayar gede sama elo. ok deh!! gue tunggu panggilan kerja! dari elo di rumah gue , kalo sampe tiga hari belom juga ada panggilan , elo bakal tau sendiri akibatnya... .!!!!!!!

BAHASANYA SOK AKRAB.

Dengan hormat ,hai apa kabar nih...? baik baik aja kan ...?saya juga ketika menulis surat ini dalam keadaan sehat wal afiat, semoga kamu juga baik baik aja seperti saya disini. ngomong ngomong gimana kabar anak anak , sehat kan ..? istri pasti makin cantik aja.....salam aja ya buat mereka. oya ..hampir lupa, saya bermaksud melamar pekerjaan pada perusahaan kamu bisa kan ,.,,..?

TERLALU RESMI DAN BERTELE TELE.

Dengan segala hormat,setelah saya membaca iklan lowongan pekerjaan di surat kabar ternama di ibukota yang oplagnya 3 juta exemplar per harinya , saya sangat tertarik sekali dengan iklan yang anda muat di halaman 16 kolom 6 seperti pada lampiran surat lamaran saya ini. oleh karena itu saya bermaksud untuk melamar pekerjaan tersebut dan juga sekalian harapan saya , dengan surat lamaran ini kita bisa mempererat tali silaturahmi antara kita berdua , bukankah dalam agama pun telah diterangkan betapa pentingnya arti sebuah silaturahmi. .. ......

Test Interview Calon Pegawai

Seorang manager HRD sedang menyaring pelamar untuk satu lowongan di kantornya. Setelah membaca seluruh berkas lamaran yang masuk, dia menemukan 4 orang calon yang cocok. Dia memutuskan memanggil ke-4 orang itu dan menanyakan 1 pertanyaan saja. Jawaban mereka akan menjadi penentu apakah akan diterima atau tidak.

Harinya tiba dan ke-4 orang itu sudah duduk rapi di ruangan interview. Si Manager lalau mengajukan 1 pertanyaan:

Setahu Anda, apa yang bergerak paling cepat?

Kandidat I menjawab: "PIKIRAN. Dia muncul begitu saja di dalam kepala, tanpa peringatan, tanpa ancang-ancang. Tiba-tiba saja dia sudah ada. Pikiran adalah yang bergerak paling cepat yang saya tahu."

"Jawaban yang sangat bagus," sahut si Manager.
"Kalau menurut Anda?", tanyanya ke kandidat II.

"Hm....KEJAPAN MATA! Datangnya tidak bisa diperkirakan, dan tanpa kita sadari mata kita sudah berkejap. Kejapan mata adalah yang bergerak paling cepat kalau menurut saya."

"Bagus sekali! Dan memang ada ungkapan 'sekejap mata' untuk menggambarkan betapa cepatnya sesuatu terjadi."

Si manager berpaling ke kandidat III, yang kelihatan berpikir keras.

"NYALA LAMPU adalah yang tercepat yang saya ketahui," jawabnya. "Saya sering menyalakan saklar di dalam rumah dan lampu yang di taman depan langsung saat itu juga menyala"

Si manager terkesan dengan jawaban kandidat III.
"Memang sulit mengalahkan kecepatan cahaya", pujinya.

Dilirik oleh sang manager, kandidat IV menjawab, "Sudah jelas bahwa yang paling cepat itu adalah DIARE"

"APA???!!!", seru sang manager yang terkaget-kaget dengan jawaban yang tak terduga itu.

"Oh saya bisa menjelaskannya," kata si kandidat. "Dua hari lalu kan perut saya mendadak mules sekali. Cepat-cepat saya berlari ke toilet. Tapi sebelum saya sempat BERPIKIR, MENGEJAPKAN MATA atau MENYALAKAN LAMPU, saya sudah berak di celana"

Tentu saja kandidat terakhir yang diterima....

22 Juni 2009

Manfaat Kerokan - Stop Dreaming Start Action

Dua minggu yang lalu Anto tidak masuk kantor karena masuk angin. Anto penasaran apa sih sebenarnya penyebab dari masuk angin. Setelah kembali masuk kantor, Anto mencari artikel di internet yang berhubungan dengan mengatasi/mengobati masuk angin. Setelah browsing ke beberapa situs, Anto menemukan bahwa istilah “masuk angin” itu tidak dikenal di dunia kedokteran dan sebenarnya masuk angin itu dikarenakan pembuluh darah halus kita menyempit (biasanya karena kedinginan) yang berakibat pada tidak lancarnya aliran darah.

SETELAH membaca di website tersebut, Anto mengambil kesimpulan kalau pada intinya kita tidak harus kerokan/kerikan untuk mengobati/mengatasi masuk angin. Cara lainnya yaitu cukup menghangatkan badan kita. Malam harinya Anto mencoba untuk mempraktekkan apa yang ditulis artikel tadi dengan mengoleskan balsem ke punggung dan dada. Memang, rasanya panas sekali. Dan, tebak apa yang terjadi keesokan harinya? Badan kembali segar seperti semula. Percobaan berhasil.

Tetapi yang sering terdengar di masyarakat, orang masuk angin atau tidak enak badan, kalau belum kerokan rasanya belum plong. Banyak orang yang merasa harus kerokan bila badannya terasa tidak enak, meriang, pegal-pegal, atau mau flu. Kerokan dilakukan dengan menekan dan menggeserkan benda tumpul (biasanya dengan koin) ke permukaan kulit, bisa di punggung, leher belakang, dada atau lengan atas. Kerokan sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, bahkan merupakan suatu budaya. Berbagai mitos sering kita dengar mengenai kerokan. Kendati demikian, banyak orang yang tidak mengetahui apa sebenarnya kerokan itu, bagaimana cara kerjanya, apakah kerokan memang bisa mengobati masuk angin, dan sebagainya.



Betulkah kerokan hanya ada di Indonesia? Tidak benar. Kerokan merupakan suatu pengobatan alternatif yang dikenal sejak ratusan tahun lalu di negara-negara Asia. Masyarakat Vietnam menyebut pengobatan ini cao gio, di Kamboja dijuluki goh kyol (rubbing the wind), dan di China dikenal sebagai gua sua (menggunakan batu jade sebagai pengerok).
Tetapi apakah kerokan memang dapat mengeluarkan angin dari dalam tubuh? Istilah masuk angin sebenarnya bisa merupakan gejala awal common cold atau penyakit infeksi lainnya. Orang awam sering beranggapan angin tersebut harus dikeluarkan dari dalam tubuh, antara lain dengan kerokan. Hal ini tidak tepat karena memang bukan angin yang menyebabkan rasa tidak enak badan, demam, pegal-pegal, sakit kepala, atau batuk pilek.

Lalu bagaimana sebenarnya cara kerja kerokan ini? Pada proses kerokan, terjadi suatu reaksi inflamasi atau radang. Akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah dan pengeluaran mediator inflamasi. Aliran darah menjadi lancar jika dikerok atau dipijat sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Zat-zat yang menyebabkan rasa pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan. Selain itu, juga terjadi rangsangan pada keratinosit dan endotel (lapisan paling dalam pembuluh darah) yang akan bereaksi dengan munculnya propiomelanokortin (POMC). Zat ini merupakan polipeptida yang kemudian akan dipecah dengan hasil akhir salah satunya adalah beta endorfin.

Pasca kerokan didapatkan peningkatan IL-1 beta, Clq, dan beta endorfin, sementara kadar C3 dan PGE2 justru turun. Penyebab rasa nyeri adalah PGE2 sehingga jika kadar PGE2 diturunkan maka nyeri akan berkurang. Hasil ini menyebabkan berkurangnya nyeri otot, badan terasa segar dan nyaman. Inflamasi yang ditimbulkan selain meredakan nyeri otot juga akan memicu reaksi kardiovaskuler. Tandanya adalah peningkatan temperatur tubuh secara ringan, antara 0,5-1oC. Makanya setelah dikerok, badan kita terasa lebih hangat.
Namun demikian, kerokan harus dilakukan dengan benar agar tidak menyebabkan rasa sakit. Para ahli akupunktur berpendapat bahwa saat terjadi pemijatan, sebaiknya alat kerok melewati titik akupunktur agar urat saraf motorik terangsang, sehingga pada akhirnya memperlancar sirkulasi darah. Cara kerokan yang dianjurkan adalah tegak lurus sejajar dengan tulang belakang menyamping, lalu sejajar dengan bahu. Alat kerokan biasanya menggunakan uang logam, koin, atau alat bantu khusus kerokan. Alat-alat tersebut wajib tumpul supaya tidak melukai kulit. Lalu dibantu dengan minyak yang fungsinya selain menghangatkan juga untuk melicinkan proses kerokan, sehingga menghindari terjadinya kulit lecet. Cara mengerok juga tidak boleh terlalu keras karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa melukai kulit.

Bolehkan setiap orang melakukan kerokan? Ada beberapa kondisi di mana seseorang dianjurkan tidak melakukan kerokan, antara lain orang dengan kondisi kulit tidak sehat (misalnya eksim, kulit terbakar, jerawat, infeksi bakteri atau jamur). Kerokan pada daerah tersebut justru akan memperparah infeksi atau peradangan. Penderita diabetes mellitus juga sebaiknya menghindari kerokan. Alasannya, bila terjadi luka atau lecet, luka tersebut bisa menjadi sulit disembuhkan. Pasien yang mengkonsumsi antikoagulan atau memiliki gangguan pembekuan darah sebaiknya juga tidak melakukan kerokan. Pengerokan yang terlalu dalam dapat mengakibatkan perdarahan di bawah kulit. Kerokan juga sebaiknya tidak dilakukan pada anak kecil karena kulitnya masih tipis dan lunak, dan pembuluh darahnya lebih kecil.
Dan yang perlu diperhatikan, sehabis kerokan sebaiknya tidak mandi karena pori-pori kulit dalam kondisi terbuka. Lebih baik seka dengan lap basah yang dicelupkan pada air hangat lalu diperas. Badan akan terasa lebih nyaman jika Anda minum sesuatu yang hangat, makan sup hangat, dan memakai baju hangat/selimut.
Jadi, kerokan boleh-boleh saja dilakukan bila Anda merasa tidak enak badan, namun jangan terlena, jika gejala tak juga mereda sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Kerokan merupakan upaya mengusir masuk angin dengan peningkatan panas, dan bukan mengeluarkan angin lewat pori-pori kulit. Bagi masyarakat awam, memang kerokan sering dipahami sebagai cara "mengeluarkan angin". Padahal, angin atau udara tak pernah keluar lewat pori-pori, melainkan hanya bisa masuk atau keluar lewat organ pernapasan dan pencernaan.

Walaupun sampai saat ini belum ditemukan efek samping kerokan, tetapi yang jelas, cara ini bisa menimbulkan ketagihan. Kalau jaringan kulit dikerok, akan timbul reaksi jaringan. Bisa reaksi lokal, atau yang bersifat neural (saraf). Reaksi lokal terlihat langsung, misalnya warna merahnya kulit. Kerokan dengan intensitas kuat dan frekuensi rendah mengenai titik-titik saraf yang berhubungan dengan otak sehingga organ ini menyekresikan hormon endomorfin (B-endorfin, dinorfin, dan enkepalin).
B-endorfin menimbulkan rasa nyaman karena ia berfungsi mengendalikan rasa nyeri. Adanya zat-zat itu dalam darah menyebabkan penderita merasa lebih bugar. B-endorfin juga merangsang organ viscera, terutama paru-paru dan jantung, sehingga penderita bisa bernapas lebih lega, serta peredaran darahnya jadi lebih baik.

Kemungkinan, penyebab ketagihan pada kerokan adalah zat morfin (endorfin). Padahal, tujuan tubuh mengeluarkan zat morfin hanya untuk reaksi lokal. Karena kebiasaan, penderita pun jadi ketagihan. Nah, masih ingin bertahan dengan cara tradisional ini?
Kalau begitu, kerok saja! //**

Stop Dreaming Start Action - Silahkan anda kerokan

Jangan lupa http://www.jokosusilo.com


Best Regards,
ole0.bmp
Heribertus Suprihatin

Percayakan semua pada TUHAN - Stop Dreaming Start Action

SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA
Aku meminta pada Tuhan setangkai bunga segar, namun Ia memberi aku kaktus berduri. Aku meminta pada Tuhan binatang mungil nan cantik, namun Ia memberi aku ulat berbulu. Aku sedih dan kecewa, mengapa pemberian Tuhan tidak sesuai dengan permintaanku. Mungkin Tuhan mempunyai umat yang terlalu banyak untuk diurus.
Namun beberapa waktu kemudian kaktus itu berbunga sangat indah dan ulatpun tumbuh dan berubah menjadi sekor kupu-kupu yang sangat cantik.
Tuhan selalu melakukan segala perkara dengan benar. Cara Tuhan adalah cara yang terbaik, walaupun kelihatannya salah. Jika anda meminta sesuatu namun menerima yang lain dari Tuhan, percayalah. Pasti Tuhan memberikan apa yang kita minta pada waktunya. Tuhan tidak selalu memberi apa yang kita minta tapi Ia memberi apa yang kita perlukan. Seperti itulah jalan Tuhan, Ia merajut hal yang terbaik untuk kita, segala sesuatu indah pada waktunya.
Bisa jadi.. Duri hari ini adalah bunga hari esok...
Bisa jadi untuk memulai sesuatu merupakan hal yang sangat sulit tapi percayakan semua pada TUHAN karena semua usaha dan jerih payah yang kita lakukan akan mendapatkan berkah dan jalan dari-NYA.
Yang dapat kita lakukan adalah untuk memulai melakukannya sekarang juga dan menyerahkan sepenuhnya kepada TUHAN karena TUHAN lebih mengetahui yang terbaik bagi kita.
Stop Dreaming Start Action
Joko Susilo - Mempunyai catatan kecil tentang kegagalan - http://www.jokosusilo.com/2009/06/12/7-catatan-kecil-tentang-produk-gagal/

SMS Malam Pertama

Alkisah ada 3 orang saudara, sebut saja mereka Vira, Voni, dan Veni yang dinikahkan secara masal oleh orangtuanya. Setelah itu mereka pergi berbulan madu bersamaan. Kalau Vira pergi ke Pulau Batam, Voni pergi Ke Kepulauan Seribu dan Veni si bungsu pergi ke Bali .
Namanya orang Tua sayang sama anak, selama mereka berbulan madu kedua Orang Tua mereka minta dikirim kabar tentang segala yang terjadi selama mereka berbulan madu.

Tapi agar berita yang dikirim singkat dan tidak terlalu Vulgar, mereka menggunakan Kode/Sandi tentang moto-moto Iklan. Supaya praktis dan murah, berita dikirim lewat SMS.

3 hari setelah kepergian anak mereka berbulan madu, diterimalah sebuah SMS... yang rupanya dari VIRA di Pulau Batam. Isi beritanya cukup sederhana, 'STANDARD CHARTERED'. Setelah membaca berita tersebut mereka mencari Iklan Standard Chartered di koran dan terbacalah tulisan besar berbunyi, 'BESAR, KUAT dan BERSAHABAT!' .

Tersenyumlah kedua orang tua mereka membaca berita dari Vira. Hari ke 4 datang SMS kedua, yang rupanya berasal dari Voni di Kepulauan Seribu. Isi beritanya juga cukup singkat yaitu, 'NESCAFE'. Setelah membaca surat tersebut, dengan tergesa-gesa kedua orang tua mereka mencari koran dan membaca Iklan NESCAFE yang berbunyi, 'NIKMATNYA SAMPAI TETES TERAKHIR'.

Maka kedua orang tua mereka pun tersenyum bahagia sambil sedikit haha.. hihi.. Hari ke 5 ditunggu tidak ada berita/SMS yang datang. Hari ke 6 begitu pula tidak ada sebuah SMS pun. Hari ke 7 begitu pula tidak ada kabar dari anak bungsu mereka si Veni yang berbulan Madu...

Memasuki hari ke 8... akhirnya kedua orangtua mereka menerima SMS juga dari Veni yang berbulan madu di Bali dan isi beritanya cukup singkat, ' CATHAY PASIFIC'. Segera kedua orang tua mereka mencari Iklan penerbangan Cathay Pasific yang ada dikoran, dan dijumpailah iklan penerbangan dengan tulisan besar:

'7 KALI SEMINGGU, 3 KALI SEHARI, 5 JAM NON-STOP'. =)

 
.

__,_._,___

18 Juni 2009

Singkat Cerita Kereta Jakarta-Cirebon

Dalam perjalanan kereta Cirebon Express dari Gambir ke Cirebon, duduk berhadapan 4 orang penumpang :
* Satu nenek
* Satu artis cantik plus sexy
* Satu mahasiswa
* Satu jaksa

Perjalanan nyaman2 saja, ketika masuk ke terowongan tiba2 lampu mendadak mati pula. Gelap gulita. Tiba-tiba terdengar suara kecupan yang keras..."Cap, cip, cup! ".
Namun segera diikuti satu suara tamparan yang tidak kalah kerasnya... "Plak, Plek, plak, Gedubrak!!!"

Ketika terowongan itu akhirnya terlewati, keempat penumpang itu saling bengong dan saling memandang, dan masing2 berkata di dalam hati.

Sang nenek dalam hati :
"Dasar anak mahasiswa muda, mentang-mentang tempat gelap langsung aja cium artis cantik itu. Rasain loe kena gaplok !!!

Si Artis cantik dan sexy dalam hati nya :
"Biar rasa loe !!! gelap-gelap asal cium, kena deh loe cium nenek itu, dan kena gaplokan juga lagi.! hihihi.."

Si Jaksa dalam hati :
"Busyet dah, enak bener tuh mahasiswa. Dia yang nyium
cewek sexy, eh gua yang kena gaplok !! "

Si mahasiswa itu berkata dalam hati :
"He.. he.. mumpung gelap, tadi gua cium aja tangan gua sendiri, dan gua gaplok sekalian itu Jaksa belagu dan bikin orang gampang masuk penjara. Kapan lagi mahasiswa bisa gampar Jaksa. Di pengadilan kan.. ya nggak mungkin !!!... "
.

Temukan Kuncinya, Lalu Buka Peti Harta Karunnya


 
Pernahkah Anda menyaksikan seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan sangat mudah, padahal Anda sendiri tidak bisa melakukannya? Saya sering begitu.  Misalnya, saya tidak bisa bermain selancar air dipantai, tapi mengapa banyak orang yang bisa melakukannya. Ini hanyalah contoh kecil saja yang membuktikan bahwa ternyata; ada orang-orang yang bisa melakukan sesuatu yang kita anggap sulit. Namun demikian, kita tidak perlu berkecil hati, karena boleh jadi, kita bisa melakukan sesuatu yang menurut orang lain sangat sulit untuk dilakukan. Sehingga, ini semakin menegaskan kenyataan bahwa kita para manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi, bukankah kadang-kadang kita harus melakukan sesuatu yang sangat sulit itu untuk memenuhi keinginan kita? Buktinya, ada banyak keinginan dan angan-angan yang tidak bisa kita wujudkan. Sehingga kita sering menjadi frustrasi dibuatnya. Lantas, bagaimana kita bisa berkompromi dengannya?
 
Beberapa waktu lalu, saya menjadi sangat pusing karena kehilangan kunci lemari tempat saya menyimpan peralatan dan dokumen untuk mendukung aktivitas harian. Anak saya yang masih sangat kecil memain-mainkan kunci lemari itu sebelumnya, sehingga saya yakin dia menyimpannya disuatu tempat. Sayangnya, sekuat apapun saya berusaha untuk membuatnya ingat atau memberitahu keberadaan kunci-kunci itu; saya tetap gagal total. Padahal tanpa kunci itu, 'saya tidak bisa membuka' lemari itu. Sehingga saya tidak dapat memperoleh apapun yang tersimpan didalamnya.
 
Bayangkan seandainya lemari itu seperti peti harta karun. Tanpa kunci itu, dia tidak bisa dibuka. Bayangkan lemari terkunci itu seperti tempat asing yang berisi angan-angan yang kita inginkan. Tanpa kunci itu, kita tidak dapat meraih isinya. Lalu, kita mengatakan;  "betapa sulitnya mewujudkan keinginan ini....." Mungkin kita berpikir untuk membongkar paksa pintu lemari itu dengan menggunakan gergaji atau kampak. Jika isi lemari itu sedemikian pentingnya, mengapa mesti pusing dengan lemarinya? Hancurkan saja. Masalahnya, kita tidak tahu bagaimana menghancurkan 'lemari kehidupan' yang menyimpan semua impian kita. Karena, tidak ada cara lain untuk meraih isinya kecuali dengan kunci untuk membuka pintunya.
 
Dilaci meja kerja saya ada seuntai kunci. Saya tahu bahwa kunci lemari yang menghilang itu tidak termasuk salah satunya. Namun, rasa putus asa mendorong saya untuk mencoba semua kunci itu. Dan tentu saja gagal. Persis seperti hidup kita. Untuk meraih apa yang kita inginkan itu ada kuncinya. Dan kunci itu sangat spesifik sehingga kita tidak bisa menggunakan sembarang kunci untuk membukanya. Mungkin, itulah penyebabnya mengapa segala usaha dan daya upaya yang kita lakukan selama ini tidak kunjung memberikan hasil yang diharapkan. Mungkin karena kita belum melakukannya dengan 'kunci' yang tepat. Sehingga, sekeras apapun usaha yang kita lakukan, kita masih gagal maning, dan kemudian gagal maning.
 
Siang sudah berganti malam. Dan anak saya belum juga membocorkan rahasia tentang kunci itu. Sementara saya sudah semakin putus asa karena kunci itu tidak ada di kotak mainannya, tidak pula di celengan, ataupun tempat paling tersembunyi di rumah pondokan kami. Lalu, saya menyerah dihadapan anak kecil yang sekarang sudah tertidur pulas tanpa beban itu. Karenanya, saya memutuskan untuk rehat barang sesaat. Sebab, tidak mungkin membangunkan anak kecil hanya untuk memaksanya mengingat 'dimana dia menyimpan kunci lemari ayahnya'. Mungkin, ini saat yang tepat bagi saya untuk beristirahat setelah menjalani hari yang penat, agar besok bisa meneruskan pencarian itu dengan penuh semangat. Duh, kehidupan kita juga sering begitu. Kita sedang membutuhkan kunci yang mampu memberi akses untuk masuk atau menemukan sebuah jalan keluar. Namun, kunci itu sering tersembunyi entah dimana. Mungkin, ini saat yang tepat bagi kita untuk jeda sesaat, tanpa kehilangan hasrat
untuk meneruskan perjuangan ini esok hari.
 
Esoknya pagi-pagi sekali, saya menanti si kecil untuk bangun dengan penuh harap. Dan begitu dia menggeliat; saya memeluknya sambil bertanya;'kunci lemari ayah pergi kemana ya?'  Lalu, dia menjawab;"Sudah basah....."
 
"Sudah basah?" saya benar-benar menjadi orang pilon. "Kamu ngompol ya?" ternyata celananya tidak basah. "Apanya yang sudah basah?" Saya bertanya dalam harapan dan kebodohan.
 
"Kuncinya sudah basah," katanya.
Hah?! Kuncinya sudah basah?  Apa maksudnya? Apakah kunci lemari saya dicemplungkan kedalam sumur? Atau masuk kedalam mangkuk sayur ibunya? Atau..... ah, lebih baik ditanya saja. "Basah kenapa?"
 
"Sudah kecebur kolam...."  Glek, kunci lemari saya kecebur kolam.... Tapi kolam yang mana? Akhirnya dengan putus asa saya memintanya menunjukkan tempat 'keceburnya' kunci lemari itu. Lalu dia menuntun tangan saya, menuju kehalaman depan. Kemudian, dia menunjuk vas bunga berisi tanaman air kami. "Dikolam itu," katanya. Dan saya benar-benar menemukannya disana. Dengan kunci itu, saya bisa membuka lemari dengan teramat mudah. Lalu, saya mendapatkan semua benda yang saya butuhkan.
 
Jangan-jangan, hidup kita juga seperti itu ya. Setelah semua usaha yang kita lakukan selalu membawa kegagalan; mungkin yang kita perlukan adalah 'menemukan kuncinya'. Sehingga dengan kunci itu kita bisa membuka ruang rahasia dimana keberhasilan kita tersimpan. Sedangkan anak kecil itu bagaikan malaikat yang ditugaskan Tuhan untuk menyimpan kunci-kunci kehidupan yang kita butuhkan. Malaikat itu tidak memberi kita kunci sampai kita telah benar-benar mengerahkan segala kemampuan dan daya upaya yang kita miliki. Dan ketika kita sudah mengerahkan seluruh kemampuan itu hingga titik paling akhir, barulah dia memberi tahu kita kuncinya. Dan kunci itu, sering berupa 'pengetahuan' mengenai bagaimana membuka ruang tertutup dinding yang membatasi kita dengan keberhasilan.
 
Adalah tugas malaikat untuk menjaga kunci-kunci itu. Dan adalah tugas kita untuk menunjukkan kesungguhan dan dedikasi agar dipercaya untuk mendapatkannya. Sehingga, ketika Sang Pembuat Keputusan mengetahui bahwa kita bersungguh-sungguh; Dia Yang Maha Sempurna kemudian bersabda kepada para malaikat;"Aku sudah melihat kesungguhannya. Maka bantulah dia, dan berikan kunci-kunci itu kepadanya."
Semoga.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Learning Facilitator IFSHA Strategic
http://www.dadangkadarusman.com/  
Talk Show setiap Jumat jam 06.30-07.30 di 103.4 DFM Radio Jakarta
 

12 Juni 2009

6 Hal Jangan Dilakukan Ketika Tidur

 
 



Manusia dapat bertahan 2 minggu tanpa makan, tetapi hanya bertahan 1 minggu saja tanpa istirahat. Tidur adalah waktu istirahat yang sangat baik, dengan tidur organ tubuh kita dapat beristirahat. Kekurangan tidur dapat merusak organ dan otak kita.

Ada 6 larangan dalam tidur:

1. JANGAN TIDUR MENGENAKAN JAM TANGAN. Jam bisa menimbulkan radioaktif, walaupun hanya sedikit, tapi kalau terlalu lama memakainya bisa berbahaya.

2. JANGAN TIDUR MEMAKAI BH. Para ilmuwan di Amerika mensinyalir bahwa pemakain BH diatas 12 jam, dapat mengakibatkan Kanker Payudara.

3. JANGAN TIDUR MEMBAWA TELP ANDA KE RANJANG. Gelombang Medan magnet yang ditimbulkan oleh alat electronik ini, dapat merusak system syaraf kita.

4. JANGAN TIDUR MASIH MENGENAKAN MAKE-UP. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada kulit kita, karena kulit tidak dapat bernafas.

5. JANGAN TIDUR DGN ISTRI/SUAMI ORANG. Jangan2 anda tidak bakalan bangun lagi (karena dibunuh suami/istrinya)

6. JANGAN COBA-COBA JADI POLISI TIDUR, APALAGI DI JALAN TOL. Pikir aja sendiri, kenapa jangan, hah…hah…

.

__,_._,___

Sebuah perjuangan terbesar

Sebuah perjuangan terbesar
Oleh: Arvan Pradiansyah,
pengamat kepemimpinan dan penulis buku You Are A Leader!
e-mail:
kepemimpinan@ republika. co.id
faksimile: 021-7983623

Dua orang lelaki yang datang
bertamu ke rumah seorang bijak tertegun keheranan. Mereka melihat si
orang bijak sedang bekerja keras. Ia mengangkut air dalam ember
kemudian menyikat lantai rumahnya. Keringatnya deras bercucuran.
Menyaksikan keganjilan ini salah seorang lelaki ini bertanya,
''Apakah yang sedang engkau lakukan hai orang bijak?''

Orang bijak menjawab, ''Tadi
aku kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat kepadaku. Aku
memberikan banyak nasihat yang sangat bermanfaat bagi mereka.
Merekapun tampak puas dan bahagia mendengar semua perkataanku. Namun,
setelah mereka pulang tiba-tiba aku merasa menjadi orang yang hebat.
Kesombonganku mulai bermunculan. Karena itu, aku melakukan pekerjaan
ini untuk membunuh perasaan sombongku itu.''

Para pembaca yang budiman,
sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua yang
benih-benihnya sering muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah,
sombong sering disebabkan karena faktor materi. Kita merasa lebih
kaya, lebih cantik, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong
sering disebabkan faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih
kompeten, lebih bijaksana dan lebih berwawasan dibandingkan orang
lain.

Di tingkat ketiga, sombong
sering disebabkan faktor kebaikan. Kita seringkali menganggap diri
kita lebih berakhlak, lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus
dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi
tingkat kesombongan ini, semakin sulit pula kita mendeteksinya.
Sombong karena materi akan sangat mudah terlihat tetapi sombong
karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi
karena seringkali hanya berbentuk benih-benih yang halus di dalam
hati kita.

Akar dari kesombongan ini
adalah ego yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Pada tataran
yang wajar, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri
(self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Namun, begitu
kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada
sangat dekat dengan kesombongan. Bahkan, seringkali batas antara
bangga dan sombong tak terlalu jelas.

Diri kita sebenarnya terdiri
atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan diri sejati di lain
kutub. Pada saat dilahirkan ke dunia, kita sepenuhnya berada dalam
kutub diri sejati, kita lahir dalam keadaan telanjang dan tak punya
apa-apa. Kita sama sekali bebas dari materi apapun. Tetapi, seiring
dengan berjalannya waktu, kita mulai memiliki berbagai kebutuhan
materi. Bahkan, lebih dari sekedar yang kita butuhkan dalam hidup,
kelima indra kita selalu mengatakan bahwa kita membutuhkan yang lebih
banyak lagi.

Perjalanan hidup seringkali
mengantarkan kita menuju kutub ego. Perjalanan inilah yang
memperkenalkan kita kepada kesombongan, kerakusan, serta iri dan
dengki. Ketiga sifat ini adalah akar segala permasalahan yang terjadi
dalam sejarah umat manusia.

Perjuangan melawan
kesombongan sebenarnya adalah perjuangan menarik diri kita ke kutub
diri sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya
ada dua perubahan paradigma yang perlu Anda lakukan. Pertama, Anda
perlu menyadari bahwa hakikat manusia adalah diri sejati, kita
bukanlah makhluk fisik tetapi makhluk spiritual.

Diri sejati kita adalah
spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah syarat kita untuk hidup
di dunia. Kita lahir tanpa membawa apa-apa, dan kita mati pun tanpa
membawa apa-apa. Pandangan seperti ini akan membuat Anda melihat
siapapun sebagai manusia yang sama. Anda tidak akan lagi tertipu oleh
penampilan, kecantikan, dan segala ''tampak luar'' yang lain. Yang
kini Anda lihat adalah ''tampak dalam.'' Pandangan seperti ini sudah
pasti akan menjauhkan Anda dari berbagai kesombongan.

Kedua, Anda perlu menyadari
bahwa apapun perbuatan baik yang Anda lakukan, semuanya itu
semata-mata adalah untuk diri Anda sendiri. Anda menolong orang untuk
kebaikan Anda sendiri. Anda memberikan sesuatu kepada orang lain
adalah untuk Anda sendiri.

Dalam hidup ini berlaku
hukum kekekalan energi: Energi yang Anda berikan kepada dunia tak
akan pernah hilang. Energi itu akan kembali kepada Anda dalam bentuk
yang lain. Kebaikan yang Anda lakukan pasti akan kembali kepada Anda
dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, perasaan bermakna maupun
kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik pada orang
lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri.
Kalau begitu, apalagi yang harus kita sombongkan?

Perjalanan menuju
kepemimpinan senantiasa dimulai dengan mengalahkan ego dan
kesombongan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ujiannya adalah
pada pemilu kali ini. Para ''reformis'' yang mengklaim dirinya layak
menjadi presiden sudah saatnya duduk bersama dan mengalahkan egonya
masing-masing. Tanpa mengalahkan ego ini, mustahil mereka bisa
menang. Kalau ini yang terjadi, jangan-jangan bangsa kita akan
kembali dipimpin orang-orang yang tidak amanah dan hanya mementingkan
dirinya sendiri.

Kita Masih Diberi Waktu

Apakah makna pergantian
tahun bagi Anda? Bagaimana pula cara yang biasa Anda lakukan untuk
menyambut datangnya tahun baru? Pertanyaan-pertanya an inilah yang
senantiasa muncul di kepala saya setiap menghadapi pergantian tahun.
Ini memang pertanyaan penting yang amat perlu kita renungkan.

Pertanyaan mengenai makna
mungkin agak sulit dijawab langsung. Anda perlu meluangkan waktu
sebentar untuk merenungkannya. Sebaliknya pertanyaan mengenai cara
sangat mudah dijawab. Pada dasarnya ada dua cara yang dilakukan orang
menyambut tahun baru. Pertama, dengan bergembira dan berpesta, mulai
dari pesta rakyat sampai dengan perhelatan di hotel-hotel berbintang.
Kedua, dengan merenung, baik yang dilakukan sendirian maupun
bersama-sama dalam satu forum. Kedua cara ini didasari oleh dua
pandangan yang berbeda dalam melihat dunia.

Orang yang merayakan tahun
baru dengan berpesta mungkin memandang hidup ini sebagai sebuah garis
lurus atau sebuah tangga. Dengan demikian pergantian tahun dipandang
sebagai umur yang bertambah, sebagai sebuah pencapaian yang patut
dirayakan, sama seperti halnya merayakan ulang tahun kita. Ini
tentunya berbeda dengan mereka yang menyambut tahun baru dengan
renungan. Bagi mereka hidup adalah sebuah lingkaran.

Mengapa demikian? Marilah
kita lihat. Kehidupan ini adalah laksana sebuah perjalanan. Kita
memulainya dari satu titik, dan kita akan mengakhiri perjalanan kita
persis di titik yang sama. Dalam bahasa agama dikatakan bahwa kita
berasal dari Tuhan dan kita akan kembali kepada Tuhan.

Dahulu kita tidak ada dan
nantinya juga tidak ada lagi. Kita memulai perjalanan kita dalam
keadaan telanjang dan tidak memiliki apa-apa. Kita pun akan
mengakhiri perjalanan kita dengan cara yang sama.

Coba renungkan sebentar
analogi di atas. Kalau demikian, begitu Anda memulai perjalanan
sebetulnya Anda sedang berjalan untuk kembali ke titik awal. Dalam
sebuah lingkaran, pertambahan senantiasa berarti pengurangan. Semakin
umur Anda bertambah, semakin pendeklah umur Anda dan semakin dekatlah
Anda pada ketiadaan.

Panjang pendeknya umur
seseorang hanyalah ditentukan oleh besar kecilnya lingkaran. Semakin
besar lingkaran tersebut semakin lamalah perjalanan yang akan Anda
tempuh, sebaliknya semakin kecil lingkaran, semakin pendeklah
perjalanan Anda.

Nah, kalau demikian,
pergantian tahun hanyalah berarti satu hal: Anda sudah semakin dekat
dengan kematian. Karena itu, Anda harus waspada. Bergembira tentunya
boleh-boleh saja. Namun, seringkali kegembiraan membuat kita lupa dan
terlena.

Masalahnya, kita tak pernah
tahu berapa besar lingkaran yang kita miliki. Kita tak tahu berapa
lama lagi kita akan kembali ke titik awal. Kita tak tahu kapan
''kontrak;'' kita habis. Tidak ada tanda-tanda yang jelas untuk itu.
Orang muda yang segar bugar bisa dipanggil secara mendadak. Orang
yang sedang berada di puncak karier sekonyong-konyong bisa berpulang
kepada Tuhan. Semuanya terjadi secara mengejutkan dan tiba-tiba.

Sebetulnya kalau kita mau
merenungkan hidup ini secara lebih dalam, ada tanda-tanda yang bisa
mengingatkan kita pada hal ini. Itulah yang terjadi pada saat kita
tidur. Tidur itu adalah saudaranya mati. Bukankah kondisi orang yang
tidur persis sama seperti orang mati? Kita tak bisa berkata apa-apa.
Telinga kita terbuka lebar tapi kita tak bisa mendengar. Posisi
kitapun tak jauh beda dengan orang yang mati.

Karena itulah kita perlu
berdoa sebelum tidur agar kita tidur dalam kebaikan dan rahmat Tuhan.
Begitu kita terbangun di pagi hari kita pun perlu mengucapkan syukur
kepada Tuhan yang memberikan lagi satu hari yang indah untuk kita
nikmati. Demikianlah cara kita hidup dari hari ke hari. Tiap hari
kita sebenarnya melalui sebuah proses yang berulang-ulang. Pagi-pagi
kita hidup, beraktivitas, dan malamnya kembali ''mati.'' Sampai pada
suatu saat nanti kita akan tidur untuk selama-lamanya.

Kalau Anda berpikir
demikian, Anda tak akan pernah melewatkan waktu Anda dengan
berhura-hura. Anda pun akan menjauhi kemarahan dan permusuhan. Hidup
memang cuma sebentar, karena itu mari kita manfaatkan waktu kita
bersama orang-orang yang kita cintai. Setiap kali bertemu dan
berpisah dengan siapapun, kita selalu akan memastikan bahwa kita
telah memberikan yang terbaik, sebab siapa tahu itu adalah pertemuan
kita yang terakhir.

Hidup adalah anugerah karena
itu marilah kita isi dengan kebaikan dan cinta kasih. Saya ingin
menutup tulisan ini dengan sebuah lagu inspiratif dari Ebiet G Ade:
''Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu/ Entah sampai
kapan tak ada yang bakal dapat menghitung/ Hanya atas kasihNya hanya
atas kehendakNya, kita masih bertemu matahari/ Kepada rumpun ilalang,
kepada bintang gemintang/ Kita dapat mencoba meminjam catatannya.' '

''Sampai kapankah gerangan,
waktu yang masih tersisa/ Semuanya menggeleng, semuanya terdiam/
Semuanya menjawab tak mengerti/ Yang terbaik hanyalah segeralah
bersujud/ Mumpung kita masih diberi waktu.''.

Oleh: Arvan Pradiansyah,
pengamat masalah kepemimpinan dan penulis buku You Are A Leader!
e-mail: kepemimpinan@ republika. co.id faksimile: 021-7983623


"...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku..
dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam..
pandanglah
ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.."