Gratis Humor, cerita lucu dan cerita motivasi hidup

23 April 2009

10 Kebiasaan Makan Sehat

10 Kebiasaan Makan Sehat

Mungkin Anda pernah mendengar kebiasaan Nabi Muhammad yang menganjurkan agar
makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Anjuran Nabi itu ternyata
sangat benar dilihat dari ilmu kesehatan.

Seperti ditulis Kabarsehat yang dinukil dari buku "Makanan Untuk Membina
Kejernihan Pikiran sebagai Filsafat Vegetaris", setidaknya ada 10 kebiasaan
makan yang dinilai sangat menyehatkan.

1. Jangan terlalu kenyang

Perut yang terlalu kenyang akan menekan seluruh sistem pencernaan makanan dan
menghambat proses pencernaan itu. Makanan yang setengh dicerna akan membentuk
sampah dan membusuk di dalam tubuh, dan puncaknya adalah melemahkan seluruh
sistem.

2. Makan dalam suasana damai dan gembira

Apabila makan tergesa-gesa atau makan dalam keadaan letih terganggu atau dalam
keadaan sedih, makanan tidak akan dicerna secara sempurna dan semua zat gizi
yang dikandung akan lenyap. Ketika pikiran sedang kalut maka seluruh tubuh
kitapun mengalami kekalutan.

Pada saat ini bukan saja makanan tidak dicerna secara sempurna , tetapi makanan
yang tidak dicerna juga menghasilkan asam yang sangat berbahaya dan beracun
dalam tubuh. Pada kondisi ini lebih baik kita tidak makan sama sekali.

3. Jangan terlalu banyak jenis makanan

Kombinasi yang terlalu banyak pada sekali makan sangat merepotkan sistem
penyernaan kita, maka sebaiknya makan dengan kombinasi tidak lebih dari 4 jenis
makanan.

4. Kunyah makanan itu sampai halus merata

Khususnya makanan bertepung seperti nasi, roti, mie, dll. Kunyah dengan
sebaik-baiknya, jangan tergesa-gesa menelan makanan itu, karena apabila makanan
tersebut tidak dapat dicerna di dalam perut akan menghasilkan racun yang akan
melemahkan seluruh sistem pencernaan. Air ludah bersifa alkali, apabila dicampur
dengan makanan yang bersifat asam.

5. Duduk dengan sikap yang baik ketika makan

Duduklah dengan punggung tegak saat makan sehingga energi akan lancar mengalir.
Jangan ikut-ikutan Standing Party a la budaya orang Barat. Kita ini manusia
bukan bi*atan*

6. Usahakan sempat mengaso setelah makan

Setelah makan usahakan jangan langsung mengerjakan pekerjaan fisik atau mental.
Saat itu semua energi tubuh dan darah diperlukan dalam proses pencernaan.

7. Hindari makan makanan penyela

Makanan memerlukan waktu empat jam untuk meninggalkan lambung, setelah itu
cairan pencernaan terhimpun kembali dan siap untuk proses pencernaan berikutnya.

Apabila kita makan beberapa kali sehari, cairan pencernaan tidak pernah mendapat
kesempatan untuk berkumpul sepenuhnya dan cairan yang tidak seberapa kuat ini
tidak mampu mencerna secara sempurna.

Jadi makanlah ketika kita benar-benar merasa lapar, maksudnya tidak makan ketika
perut masih penuh dan jangan lebih dari 4(empat) kali dalam sehari.

8. Jangan makan terlalu malam, dekat dengan saat untuk tidur

Sebaiknya makanlah 1 setengah jam menjelang waktu tidur, karena tidur dengan
perut kenyang akan menimbulkan gas-gas yang menyebabkan mimpi . Berjalan-jalan
di udara terbuka sebelum tidur akan membantu pencernaan mencapai keadaan relaks.

9. Minum air secukup setiap hari

Air merupakan pencuci alamiah yang dapat membersihkan tubuh dari racun dan
kotoran. Minumlah sekitar 3 atau 4 liter dalam sehari tapi jangan minum terlalu
banyak ketika makan agar cairan pencernaan tidak larut dan menjadi lemah.
Tambahkan air jeruk dan garam atau madu kedalam air minum yang di makan.

10. Jangan makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin

Makanan terlalu panas mengganggu sistem pencernaan karena system pencernaan
bekerja pada batas temperature tertentu. Panas makanan tsb dapat mengganggu
lapisan lender yang melapisi saluran pencernaan.

Makanan yang terlalu dingin akan membuat sistem pencernaan mengkerut sehingga
proses pencernaan menjadi semakin sulit. Makanan yang terlalu dingin dapat
membuat saluran-saluran pernafasan mengkerut dari hidung hingga paru-paru,
sehingga semua menjadi peka.

Kadang-kadang minuman yang diminum tiba-tiba dapat menimbulkan reaksi ashma dan
alergi.

makanlah makanan yang organik dan tidak tercemar
pengawet,perasa,pemanis,pengental dsb


KISAH SEORANG PENJUAL TEMPE

*Kisah seorang penjual tempe**

 

Adalah seorang ibu setengah baya yang sehari-harinya berjualan tempe buatan sendiri di desanya. Suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi.

Ibu ini sangat sedih hatinya, sebab jika tempe tersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan
uang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual.
Padahal mata pencaharian si ibu satu-satunya hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu ia pun menumpangkan tangannya di atas tumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut.

"Bapak di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe. "Dalam nama Yesus, Amin". Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hati.. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya.
Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan bungkusan bakal tempe tersebut dengan ujung jarinya.

Dengan hati yang deg-deg-an, Ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat mukjijat kedele jadi tempe terjadi. Namun apa yang terjadi?

Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele tersebut masih tetap kedele!
Si Ibu tidak kecewa . Ia berpikir bahwa mungkin doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia
menumpangkan tangan di atas batangan kedele tersebut. "Bapa di surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku. Aku mohon dalam nama Yesus jadilah ini menjadi tempe. Dalam nama Yesus, Amin."
Dengan Iman, Iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut ???......... ........masih tetap begitu !
Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai.

Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar.
Lalu ibu itupun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar. Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk
menumpangkan tangan sekali lagi. "Bapa di surga, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau akan mengadakan mukjijat buatku. Dalam nama Yesus, Amin."

Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupa menyanyikan beberapa lagu puji-pujian.
Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya bungkusan tiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya.

Apa yang terjadi? Ternyata saudara-saudara.................tempenya benar benar...................... belum jadi ! Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi.

Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan
teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa.

Si ibu tertunduk lesuh. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu?! Maaf ya, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya."
Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu,
dalam hati cepat-cepat ia berdoa "Tuhan? saat ini aku tidak butuh tempe lagi".
Aku tidak butuh lagi.Biarlah daganganku ini tetap seperti semula. Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, Amin."
Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk
termenung tadi, tempenya sudah jadi.. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" ia pikir.
"Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mukjijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi.
Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan, tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini.." ujarnya berkali-kali.
Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu ? apa yang dilihatnya Saudara-Saudara ??? Ternyata?? Ternyata? memang benar tempenya belum jadi! Ia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan... Puji Tuhan, katanya.

Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si Ibu itu.
Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi.
Ia bertanya kepada si wanita, dan wanita itu mengatakan bahwa anaknya di Yogya mau tempe
yang berasal dari desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus membeli tempe yang belum jadi, supaya agar setibanya di sana tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang sudah jadi yang dikirim maka setibanya di sana nanti tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak.

------------------------------------

Apa yang bisa kita simpulkan dari kesaksian sederhana di atas?

Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada saat kita berdoa, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan.

Kedua : Tuhan menolong kita dengan caraNya yang sama sekali di luar perkiraan kita sebelumnya.

Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan

Keempat : Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan rancanganNya.

 

 

 

 

Apa Tuhan itu ada?

 
 


 

 
 Apa Tuhan itu ada?

  Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Paman Sam kembali ke tanah air.
  Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya
  untuk mencari seorang Guru Agama atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.

  Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut yaitu seorang Pendeta.
 
  Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?
  Pendeta : Saya hamba Tuhan dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda
 
  Pemuda : Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar
                  saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
  Pendeta : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
 
  Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan
  1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya
  2. Apakah yang dinamakan takdir
  3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat
      setan Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
 
  Tiba-tiba Pendeta tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.

  Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
  Pendeta : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah
                   pertanyaan yang anda ajukan kepada saya
 
  Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti
  Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
  Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit
  Pendeta : J adi anda percaya bahwa sakit itu ada?
  Pemuda : Ya
  Pendeta : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu !
  Pemuda : Saya tidak bisa
  Pendeta : Itulah jawaban pertanyaan pertama.
Kita semua merasakan
                   keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
 
  Pendeta : Apakah tadi malam anda bermimpi akan dita mpar oleh saya?
  Pemuda : Tidak
  Pendeta : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah
                   tamparan dari saya hari ini?
  Pemuda : Tidak
  Pendeta : Itulah yang dinamakan Takdir
 
  Pendeta : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
  Pemuda : kulit
  Pendeta : Terbuat dari apa pipi anda?
  Pemuda : kulit
  Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
  Pemuda : sakit
  Pendeta : Walaupun setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api.
Jika Tuhan berkehendak maka Neraka
                   akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan.
 
  Sekarang Anda mempunyai dua pilihan:
  1. Biarkan E-mail ini tetap dalam mailbox anda.
  2. Forward E-mail ini ke sejumlah orang yang anda kenal dan berkat Tuhan akan dianugerahkan kepada
      setiap orang yang anda kirim.
 
  Sumber : TRUE STORY

 









Akibat Minuman Keras

Alkisah, ada seorang pemuda yang alim, dimana menjadi obsesi
setan untuk menggodanya. Maka Raja setan pun mengutus anak buahnya yang
berpangkat Kopral untuk membujuknya melakukan pembunuhan.

Dibisikanlah pemuda alim itu untuk membunuh tetangganya yang kaya
agar dia bisa menguasai hartanya. Kopral setan itu berpikir pemuda itu
pasti cowo matre, silau akan harta. Salah. Pemuda itu tidak bergeming sedikit pun akan bisikan sang Kopral.

Balik ke Raja setan, sang Kopral melaporkan kegagalan misinya.
Akibatnya dia dihukum harus mengikuti ulang pelatihan dengan sandi Tipsani - Tipu sana sini... hihihi...

Selanjutnya Raja setan mengutus Kolonel setan untuk menggoda pemuda
alim itu melakukan pemerkosaan. Kolonel setan ini lebih berpengalaman
dibanding sang Kopral dalam menggoda manusia. Maka, setiap pemuda itu
berjalan melewati wanita-wanita memakai rok yang mini, atau baju you can see, atau baju dengan bahan tipis, sang Kolonel selalu marayu pemuda alim itu untuk memperkosa, dengan membisikkan kode berupa sebuah pantun, "Ciputat - Tanah Kusir... Baju loe ketat - gue naksir..."

Tapi tetap saja pemuda alim itu tidak tergoda untuk melakukan
pemerkosaan. Walaupun sempat melirik, pemuda itu punya prinsip: melihat
sekali masih boleh, melihat kedua kalinya sudah dosa.

Balik juga ke Raja setan, sang Kolonel setan juga melaporkan
kegagalan misinya. Dia juga akhirnya dihukum harus mengikuti pelatihan Tipsani, cuma kali ini yang advance level...

Geram si Raja Setan, dia berpikir kenapa anak buahnya bodoh sekali. Dia teringat akan janjinya di hadapan Tuhan saat Raja Setan ngeyel tidak mau sujud kepada manusia pertama ciptaan Tuhan - Adam - sehingga
diusir untuk turun ke bumi: janji untuk selalu menggoda manusia.
Bukankah janji itu harus ditepati? Demikian pikir Raja Setan.

Akhirnya Raja Setan memanggil anak buahnya dengan level Jenderal. Gak tanggung-tanggung, Jenderal Besar yang dipanggil. Gak
banyak Jenderal dengan pangkat bintang 5 di jajaran setan. Pada level ini penguasaan strategy dan tactical untuk menggoda manusia sudah mumpuni. Pelatihan Tipsani pun sudah khatam.

Segera Jenderal Besar setan beraksi. Dibantu alat GPS akhirnya
ketemu juga pemuda alim tersebut sedang berjalan pulang ke rumah. Dari
data-data intelijen anak buahnya, sang Jenderal mengetahui bahwa pemuda
alim ini sedang pusing karena sesuatu hal. "Inilah kesempatan menggoda
pemuda itu...!" guman sang Jenderal sambil tersenyum culas.

Dengan berbagai cara, sang Jenderal merayu pemuda alim itu untuk
minum miras. "... sudah coba saja biar pusing kamu hilang..." atau "... cuma
sedikit kok gak bikin mabok..." atau "... itu kan cuma air, sama seperti
minuman yang lainnya..." Di pertengahan jalan pulang, akhirnya pemuda itu
berbelok dan mampir ke kedai minuman. Dipesanlah miras walau cuma
segelas. Berkata di hati pemuda itu, "Gak apa apa lah cuma sedikit.
Biar pusingnya hilang."

Karena dasarnya memang gak pernah minum miras, dengan segelas kecil aja pemuda itu langsung fly.
Sekaligus langsung hilang pusingnya. Bahkan kini dia seakan melihat
bidadari khayangan, padahal itu hanya pelayan wanita kedai minuman
tersebut. Akhirnya pemuda itu minta nambah. Tetap segelas kecil. Tidak
lebih dari 3 gelas, pemuda alim itu sudah teler berat. Sang
Jenderal tersenyum penuh arti di pojokan kedai. Kedua tangannya bersatu
saling mengelus seperti sedang cuci tangan. Rupanya Jenderal Besar
setan punya Plan B, bisa jadi juga Plan C. Tidak akan ada manusia pun paham pikiran setan.

Dalam kondisi mabok berat, pemuda itu mengajak pulang pelayan wanita
dengan dalih lebih aman diantar dia. Wanita itu tahu siapa pemuda alim
ini, sehingga menerima saja tawaran pulang bareng. Apalagi dijanjikan keamanan sepanjang jalan. Tapi kehormatan, siapa yang janji? hihihi...

Benar saja, di pertengahan jalan, pemuda mabok itu segera menarik
wanita itu ke semak-semak rimbun nan sepi. Diperkosalah wanita itu
berkali-kali sampai pingsan. Sang Jenderal yang mengintip dari balik
semak terlihat tersenyum puas. "Plan B. Mission accomplished!" demikian isi SMS Jenderal Besar kepada Raja setan melalui iPhone... [iklan niy...? hihihi...].

Sekarang Jenderal Besar setan akan execute Plan C: merayu pemuda itu lagi. Dibisikkanlah kalimat pamungkas. "Bung, ente kan terkenal sebagai pemuda alim di kampung ini. Nanti kalo wanita itu siuman dan lapor ke warga kampung bahwa ente telah memperkosanya, habislah nama baik ente...! Sudahah... mumpung masih gelap, tidak ada yang lihat, ente bunuh aja wanita ini...!" Tanpa pikir panjang karena sedang mabok, akhirnya wanita itu dibunuh juga. Maka lengkaplah sudah tugas dari Raja setan yang sebelumnya pernah di-assigned kepada Kolonel setan dan Kopral setan untuk pemuda alim ini. End of story.

Demikianlah bagaimana bahaya laten miras itu bisa merusak tatanan masyarakat. Maka khusus untuk miras, pengenaan punishment berupa dosa tidak saja kepada yang meminum miras. Terkena juga kepada yang menuangkan miras kedalam gelas. Terkena juga kepada yang menjual miras. Terkena juga kepada yang mendistribusikan miras. Terkena juga kepada pembuat miras. Dengan multi level dosa akibat miras ini, sudah seharusnya manusia paham akan bahaya
miras. Sayang, 9 mahasiswa dan mahasiswi di kota Malang tersebut di
atas terlambat untuk memahaminya.

.

16 April 2009

mengAPA BEBANku "Berat Sekaliiii" ?

 







 
 




Mengapa bebanku berat sekali?" aku berpikir sambil membanting pintu kamarku dan
bersender.

"Tidak adakah istirahat dari hidup ini? "

Aku menghempaskan badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

"Ya Tuhan, " aku menangis, "Biarkan aku tidur...Biarkan aku tidur dan tidak pernah bangun
kembali!" Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk melupakan.

Tiba-tiba gelap mulai menguasai pandanganku, Lalu, suatu cahaya yang sangat bersinar mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan perhatianku pada sumber cahaya itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

"Anakku, " orang itu bertanya, " Mengapa engkau datang kepada-Ku sebelum Aku siap memanggilmu? "

" Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau lihat! betapa
berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa mengangkatnya lagi. "

" Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. "

" Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku begitu berat?"

" Anak-Ku, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba salib yang lain?"

" Aku bisa melakukan hal itu?"

Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kaki-Nya. Kau bisa mencoba semua ini.
Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang yang memikulnya.

" Itu punya Joan, " kataku.

Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan yang nyaman dan
memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-bagus.

Kadangkala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya kalau mobilnya
rusak. "Umm, aku coba punya Joan. Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Seberat apa
beban yang Joan panggul? " pikirku.

Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku langsung terjatuh seketika.

"Lepaskan beban ini! " teriakku.

" Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?"

" Lihat ke dalamnya."

Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran ibu mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai berbicara, "Joan, kau tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas. Ia tidak seharusnya menikah denganmu.Kau adalah wanita yang terburuk untuk cucu-cucuku. .."

Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu adalah Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi epilepsi yang gagal itu.

Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba,
telah dijatuhi hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

" Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu tersenyum dan suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya. .. "

" Apakah kau ingin mencoba yang lain?" tanya Tuhan dengan pelan.

Aku mencoba beberapa.

Beban Paula terasa sangat berat juga: Ia melihara 4 orang anak laki-laki tanpa suami.

Debra punya juga demikian: masa kecilnya yang dinodai olah penganiayaan seksual dan menikah karena paksaan.

Ketika aku melihat beban Ruth, aku tidak ingin mencobanya. Aku tahu di dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan tuntutan bekerja penuh sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

" Beban mereka semua sangat berat, Tuhan " kataku..

" Kembalikan bebanku"

Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan dibandingkan yang lain.
"Mari kita lihat ke dalamnya, " Tuhan berkata.
Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat.
" Itu bukan ide yang baik, " jawabku,
" Mengapa?"
" Karena banyak sampah di dalamnya."
" Biar Aku lihat"
Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.
Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.

" Katakan kepada-Ku mengenai hal ini."

" Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak semenderita seperti orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di sini. Tetapi kami tidak memiliki asuransi,
dan ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke dokter.
Mereka bahkan belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku sedih untuk memberikan mereka pakaian bekas. "

"Anak-Ku, Aku selalu memberikan kebutuhanmu. ... dan semua anak-anakmu. Aku selalu memberikan mereka badan yang sehat. Aku mengajari mereka bahwa pakaian mewah tidak membuat seorang berharga di mataKu. "

Kemudian ia mengambil sebuah gambaran seorang anak laki-laki.!

" Dan yang ini? " tanya Tuhan.

" Andrew..." aku menundukkan kepala, merasa malu untuk menyebut anakku sebagai
sebuah beban.

"Tetapi, Tuhan, ia sangat hiperaktif. Ia tidak bisa diam seperti yang lain, ia bahkan membuatku sangat kelelahan. Ia selalu terluka, dan orang lain yang membalutnya berpikir akulah yang menganiayanya. Aku berteriak kepadanya selalu. Mungkin suatu saat aku benar-benar menyakitinya. .. "

" Anak-Ku," Tuhan berkata.

" Jika kau percayakan kepada-Ku, aku akan memperbaharui kekuatanmu, dan jika engkau mengijinkan Aku untuk mengisimu dengan Roh Kudus, aku akan memberikan engkau
kesabaran."

Kemudian Ia mengambil beberapa kerikil dari bebanku.

" Ya, Tuhan.." aku berkata sambil menarik nafas panjang.

" Kerikil-kerikil itu memang kecil. Tetapi semua itu adalah penting. Aku membenci rambutku. Rambutku tipis, dan aku tidak bisa membuatnya kelihatan bagus. Aku tidak mampu untuk
pergi ke salon. Aku kegemukan dan tidak bisa menjalankan diet. Aku benci semua pakaianku. Aku benci penampilanku! "

" Anak-Ku, orang memang melihat engkau dari penampilan luar, tetapi Aku melihat jauh sampai ke dalamnya hatimu. Dengan Roh Kudus, kau akan memperoleh pengendalian diri untuk menurunkan berat badanmu. Tetapi keindahanmu tidak harus datang dari luar. Bahkan, seharusnya berasal dari dalam hatimu, kecantikan diri yang tidak akan pernah hilang dimakan waktu. Itulah yang berharga di mata-Ku. "

Bebanku sekarang tampaknya lebih ringan dari sebelumnya.

" Aku pikir aku bisa menghadapinya sekarang, " kataku,

" Yang terakhir, berikan kepada-Ku batu bata yang terakhir." kata Tuhan.

" Oh, Engkau tidak perlu mengambilnya. Aku bisa mengatasinya. "

" Anak-Ku, berikan kepadaKu."

Kembali suara-Nya membuatku luluh. Ia mengulurkan tangan-Nya, dan untuk pertama kalinya Aku melihat luka-Nya.

"Tuhan....Bagaimana dengan tangan-Mu? Tangan-Mu penuh dengan luka!! "

Aku tidak lagi memperhatikan bebanku, aku melihat wajah-Nya untuk pertama kalinya..
Dan pada dahi-Nya, kulihat luka yang sangat dalam..... tampaknya seseorang telah menekan
mahkota duri terlalu dalam ke dagingNya.

"Tuhan, " aku berbisik.

" Apa yang terjadi dengan Engkau?"

Mata-Nya yang penuh kasih menyentuh kalbuku.

" AnakKu, kau tahu itu.. Berikan kepadaku bebanmu. Itu adalah milikKu.
Aku telah membelinya. "

" Bagaimana?"

" Dengan darah-Ku"

" Tetapi kenapa Tuhan?"

" Karena aku telah mencintaimu dengan cinta abadi, yang tak akan punah dengan waktu.
Berikan kepadaKu."

Aku memberikan bebanku yang kotor dan mengerikan itu ke tangan-Nya yang terluka.

 
Beban itu penuh dengan kotoran dan iblis dalam kehidupanku: kesombongan, egois, depresi yang terus-menerus menyiksaku.
 
Kemudian Ia mengambil salibku kemudian menghempaskan salib itu ke kolam yang berisi dengan darahNya yang kudus.

Percikan yang ditimbulkan oleh salib itu luar biasa besarnya.

" Sekarang anak-Ku, kau harus kembali. Aku akan selalu bersamamu. Ketika kau berada dalam masalah, panggillah Aku dan Aku akan membantumu dan menunjukkan hal-hal yang tidak bisa kau bayangkan sekarang. "

" Ya, Tuhan, aku akan memanggil-Mu. "

Aku mengambil kembali bebanku.

" Kau boleh meninggalkannya di sini jika engkau mau.

 
Kau lihat beban-beban itu?

Mereka adalah kepunyaan orang-orang yang telah meninggalkannya di kakiKu, yaitu Joan, Paula, Debra, Ruth...

 
Ketika kau meninggalkan bebanMu di sini, aku akan menggendongnya bersamamu. Ingat, kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan. "

Seketika aku meletakkan bebanku, cahaya itu mulai menghilang. Namun, masih kudengar
suaraNya berbisik, " Aku tidak akan meninggalkanmu, atau melepaskanmu. "



TUHAN, PIMPIN DAN SERTAI DI SETIAP LANGKAHKU..
SOMETIMES PEOPLE ISN'T FAIR, BUT GOD IS ALWAYS FAITHFULLY
 
Semoga doa ini memberikan kekuatan.  Selanjutnya, ada baiknya apabila Anda juga mengirimkan refleksi renungan ini kepada SAHABAT-SAHABAT.

Have a great day....